Jakarta, CNN Indonesia -- Deja Vu adalah fenomena di mana seseorang mempunyai perasaan kuat pada suatu hal, seperti sebuah tempat yang pertama kali di datangi tetapi ada perasaan bahwa kita pernah ada di sana sebelumnya.
Bukan hanya tempat, deja vu bisa kita alami saat kita melihat seseorang yang baru dan keadaan yang sepertinya pernah dilakukuan di masa lalu. Kata deja vu sendiri berasal dari bahasa Prancis yang artinya “Sudah dilihat”.
Banyak orang sering mengalami deja vu di kehidupan mereka. Terdapat tiga jenis manusia yang sering mengalami deja vu di kehidupan mereka, yaitu:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Orang yang sering bepergian. Orang yang sering bepergian kerap pergi ke banyak tempat baru sehingga perasaan deja vu lebih dapat terjadi.
2. Orang yang sering menonton film. Di saat seseorang menonton film, maka akan ada perasaan yang ikut terbawa. Otak kita juga suka mengingat sebagian adegan dan tempat yang ada di dalam film tersebut. Karena ingatan sebagian itulah deja vu bisa terjadi. Kita merasa pernah mengalaminya padahal itu hanyalah adegan atau tempat di film yang kita tonton.
3. Orang yang sering bermimpi. Manusia sering bermimpi saat tertidur. Namun, tidak semua mimpi dapat kita ingat saat bangun dari tidur. Keadaan ini juga dapat membuat kita mengalami fenomena deja vu.
Banyak sekali teori yang menjelaskan bagaimana deja vu bisa terjadi. Salah satu teorinya adalah “familiarity based recognition”.
Teori ini menjelaskan bahwa deja vu terjadi karena otak tidak mengenali semua objek yang kita lihat dan hanya mengenali sebagian saja. Contohnya saat melihat toko bunga di kota A, kemudian selang beberapa lama saat tiba di kota yang baru pertama di datangi kita melihat toko bunga yang sama namun tidak ingat pernah melihatnya di mana. Perasaan seperti ini menimbulkan perasaan bahwa kita pernah datang ke kota itu padahal itu pertama kalinya kita datang ke sana.
(ded/ded)