Jakarta, CNN Indonesia -- Di mana antiobiotik terkuat berasal? Di dalam lubang hidung kita. Lho, kok bisa?
Setidaknya itulah hasil penelitian ilmuwan dari Jerman. Mereka menemukan bakteri di dalam hidung manusia yang mampu memproduksi antibiotik yang dapat membunuh beberapa patogen berbahaya, termasuk MRSA.
MRSA adalah singkatan dari
Methicilin-resistant Staphylococcus aureus. Ini adalah bakteri yang resistan terhadap antibiotik dan bisa menyebabkan infeksi kulit, tulang, paru, dan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, penelitian awal ini bisa membawa pada penemuan antibiotik yang mampu melawan infeksi bakteri yang sudah kebal.
Lubang hidung memang bisa menjadi sumber terjadinya infeksi virus. Tapi lubang hidung ternyata adalah ekosistem bagi 50 atau lebih spesies bakteri.
“Itulah alasan kami memperhatikan bagian tubuh ini, dan membuat kami melakukan penemuan tak terduga yang akan membantu mengembangkan antibiotik baru,” tutur Andreas Peschel dari Universitas Tuebingen, pemimpin penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature itu.
Kebanyakan antibiotik ditemukan dan dikembangkan dari bakteri yang hidup di tanah atau di lingkungan. Temuan ini mengindikasikan potensi microbiome yang ada di tubuh manusia. “Sepertinya tubuh manusia adalah tempat yang tempat untuk mencari antibiotik baru bagi manusia,” kata Peschel.
Bakteri di lubang hidung itu dinamakan Lugdunin. Ia dihasilkan oleh bakteri
Staphylococcus lugduensis. Pada percobaan dengan tikus, bakteri ini mampu menangani infeksi kulit yang disebabkan bakteri
Staphylococcus aureus.
Mereka juga mendapati bakteri ini mampu menghadapi baktei Gram-positif, termasuk di dalamnya MRSA tadi.
Tapi butuh waktu yang cukup lama sampai hasil penelitian ini diwujudkan jadi antibiotik yang diperjualbelikan.
(ded/ded)