Empiris, Dasar Seni Drama

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 16:50 WIB
Pernah dengar kan kata seni drama? Yuk kita pelajari, apaan sih ini.
Pertunjukan drama di Buleleng. (Edo Hary Purnawan/Dok pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Repot deh. Apa sih tuh judul di atas? Mau ngomong apa sih? 

Pernah dengar kan kata seni drama? Itu bentuk prilaku tontonan, pada umumnya dimainkan di gedung teater, tempat terjadinya pertunjukan kesenian. Bisa seni tari, seni drama, seni tradisi dan bentuk kesenian lainnya. Siapa awalnya pengguna kata "seni teater"? Lalu mengapa menjadi serupa dengan seni drama? Mungkin sudah demikian kejadiannya. Oke. Sip selalu.

Saya mulai dari seni sandiwara (Tonil) yang sama dengan seni drama. Bukan seperti seni teater yang harfiahnya seakan "Seni Gedung”. Gimana sih, yak ellaah, kan arti dari teater adalah fisik dari sebuah gedung tempat pertunjukan? Mau dibolak-balik seperti apapun, seni drama tetap dimainkan di dalam gedung teater, jika indoor. Ada juga pertunjukan seni drama di outdoor. Konfigurasi drama kolosal, misalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Telah berlaku umum, sebutan teater digunakan di bidang kejuruan seni, kelompok, atau para pelaku peristiwa Seni Drama. Semisal, Teater BLA akan pentas cerita anu. Ada banyak grup seni drama di kawasan negeri indah ini, negeri kaya tradisi nan santun. Grup seni drama akan bermunculan jika ada festival teater, di Jakarta, misalnya. Mereka datang dari desa dan kota. Ingat, NKRI kaya seni tradisi.

Apa sih seni drama, selain artinya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)?

Sederhananya, seni drama identik dengan seni komunikasi yang bersifat plural. Manfaatnya, antara lain: melatih kepekaan indra kehidupan di tubuh, memperbaiki (maaf) kegagapan, melatih percaya diri bertahap, melatih intelegensi, meningkatkan kualitas intelektual, menghapal segudang kalimat panjang naskah drama disampaikan pada publik di dalam kesadaran lakon

Agak lebih jauh, seni drama mampu menyampaikan komunikasi lewat seni peran,  menjadi peranan, pelakon, seni drama. Ada metode dasar: riset sederhana, mengamati, menyerap, mencatat, riset pustaka, wawancara, menonton perilaku pihak lain di media visual, plus integritas kesadaran kreatif calon pelakon seni drama, melengkapi data, dasar-dasar perwatakan peranannya. Sekarang sudah era canggih, ada banyak sumber media visual.

Jadi, bermain seni drama mudah dong? Yes! Banget.

Dengan syarat dasar: tubuh, intelegensi, mental, sehat, cukup gizi, jujur pada diri. Proses pelatihannya: persiapan pementasan cukup menyita waktu, selain latihan bersama kelompok, secara personal tetap melatih diri, olah raga cukup, untuk, fisik dan pernapasan. Terutama bagi karyawan, pelajar, mahasiswa, baik-baiklah membagi waktu dalam proses kreatif seni drama di antara kegiatan personal sehari-hari.

Apa sih, bekal paling mendasar menjadi pelaku seni drama? Ringan kok. Hanya ruh dan tubuhnya. Murahkan?

Sekali lagi, wajib sehat jasmani-rohani. Pelajaran dasar-dasar bermain drama bisa dipelajari di institusi seni, atau self-taught, eksplorasi kontekstual kelompok dengan didampingi kurator/konsultan akan ebih baik lagi. Pelatihan bagi ‘indie group’ sebaiknya setelah kegiatan wajib diselesaikan, misalnya kegiatan di kampus, sekolah, rumah, kantor, dan sebagainya. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER