Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau memperhatikan logo Linux, kalian pasti tahu sosok binatang apa itu. Yes, Linux memakai logo penguin sedang duduk santai.
Pertanyaannya, mengapa sistem operasi itu memakai logo penguin?
Seperti dilansir di PCWorld, penggunaan gambar penguin bermula pada 1996, 5 tahun setelah Linux berkembang luas dan dipakai di banyak sistem komputer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Linus Torvalds, pembuat Linux, mengatakan logo sistem operasi berbasis
open source itu haruslah menyenangkan dan mudah dikenali.
“Dan yang menyenangkan serta akrab itu adalah logo binatang,” katanya, kepada PCWorld, pada 2003.
Bermunculanlah usulan. Antara lain burung albatros,
platypus, elang, dan rubah.
Tapi Torvalds kemudian memilih burung penguin. Rupanya dia pernah digigit binatang ini saat di Australia.
Lalu diadakanlah kontes menggambar logo berbasis penguin. Syaratnya, hewan itu harus dalam posisi duduk, tak kelihatan gemuk tapi terlalu berat untuk berdiri.
Pemenang kontes adalah Larry Ewing, alumni teknik kelistrikan di Texas A&M University dan sedang bekerja di Institut Ilmu Komputer di almamaternya. Saat itu dia berusia 22 tahun.
Penguin itu kemudian diberi nama Tux, yang merupakan singkatan dari Torvald’s UniX. Popularitas Tux pun meroket, seiring popularitas Linux yang mendunia.
(ded/ded)