Jakarta, CNN Indonesia -- Soal sekolah anak, ada beberapa orang tua yang memulai dari Playgroup. Ada juga yang memilih dari taman kanak-kanak. Sebenarnya sejak kapan sebaiknya anak memulai bersekolah?
Untuk mendapat manfaat sekolah, anak-anak memerlukan sejumlah kematangan. Mereka perlu mengendalikan diri dan mulai belajar memperhatikan.
Saat sekolah, mereka membutuhkan memori kerja cukup besar untuk mengingat perintah guru ketika menjalankannya. Selain itu, anak-anak juga memerlukan kemampuan emosional serta sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu kapan kematangan ini datang?
Kebanyakan masyarakat dunia mengasumsikan anak-anak belum siap sampai usia mereka menginjak 5-7 tahun. Tapi di beberapa tempat, instruksi akademik hadir lebih awal. Seperti di Britania Raya, sekolah formal dimulai saat usia 4 tahun. Beberapa institusi prasekolah di Amerika juga telah mengadopsi kurikulum seperti Sekolah Dasar.
Ini tidak berarti sekolah sejak dini adalah hal yang buruk. Manusia adalah makhluk yang fleksibel, memungkinkan untuk berkembang dari berbagai kondisi. Hanya saja beberapa orang khawatir tentang konsekuensi mendorong anak-anak terlalu keras.
Untuk saat ini, penelitian yang paling relevan tentang sekolah pada usia dini datang dari Alison Gopnik dan Laura Schultz. Pada dua studi yang berbeda, anak usia 4 tahun diberikan sebuah mainan baru dan diberi kesempatan untuk memainkannya. Beberapa anak diberi instruksi oleh guru tentang bagaimana cara memainkannya dan sebagian lagi tidak.
Terdapat perbedaan penting. Ketika diberi petunjuk oleh orang dewasa, anak-anak cenderung menerima instruksi tersebut secara tidak kritis. Jika saran itu ternyata tidak logis, mereka tidak terlalu memperhatikan.
Anak-anak yang tidak diberi instruksi ini ternyata bermain lebih kreatif dibanding dengan anak-anak yang diberi instruksi bagaimana memainkannya. Anak-anak menunjukkan kurangnya inisiatif dan kreativitas selama bermain.
Kenapa justru mengajarkan anak malah membunuh kreatifitas mereka? Alison Gopnik dalam studinya mengatakan dengan guru yang memberikan instruksi anak akan berasumsi bahwa guru akan memberi tahu mereka apa saja yang mereka harus ketahui.
Asumsi ini akan mengarahkan anak untuk mempersempit diri dan hanya akan mempertimbangkan informasi yang secara spesifik guru berikan. Dengan tak adanya guru anak-anak akan berekplorasi lebih luas dan mempertimbangkan berbagai pilihan.
Bila ingin menyekolahkan anak sejak dini, sebaiknya lihat kemampuannya. Konsultasikan dengan psikolog anak atau guru di sekolah. Jangan paksakan anak untuk bersekolah jika mereka masih belum siap menerima rutinitas baru tersebut.
(rkh/rkh)