Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia memang dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam, ekosistem dan kebudayaan lokal. Oleh karena itu, LIPI memikirkan bagaimana agar sejarah kekayaan alam bisa diberi wadah yang memadai, salah satunya dengan menciptakan museum.
Museum Etnobotani Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berganti wajah baru menjadi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia.
LIPI memperkenalkan Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia, pada Rabu kemarin (31/8) di gedung eks Herbarium Bogoriense, Jalan Juanda, Bogor. Dalam soft launchingnya, museum ini direncanakan dibangun dengan 5 lantai dan diperkirakan memakan waktu hingga tahun 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, masyarakat beranggapan museum identik dengan monoton, gelap dan seram. Untuk mengubah pola pikir seperti itu masyarakat mau tidak mau perlu “dipaksa” untuk menyukai museum. Dengan catatan, museum dikemas secara menarik dan membuat orang betah berlama-lama didalamnya.
Dengan konsep barunya, para pengunjung akan diajak mengingat kembali tentang banyaknya kekayaan keragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Tampilannya pun dibuat semenarik mungkin, salah satunya adalah tampilan kaca etalase yang diisi berbagai botol rempah-rempah kering beserta keterangannya.
Koleksi yang ada di museum ini pun merupakan tumbuhan yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Beragam poster sejarah tumbuhan ditempelkan di tembok museum. Kemudian cat telapak kaki berwarna merah akan menuntun setiap pengunjung menuju setiap sudut ruangan yang ada di museum ini.
Diharapkan, museum ini nantinya dapat mencerminkan alam Indonesia, lebih interaktif dengan berbagai polesan teknologi terkini.
(rkh/rkh)