Jakarta, CNN Indonesia -- Di Kabupaten Purwakarta, Bupati Dedi Mulyadi melarang pemberian pekerjaan rumah (PR) pada siswa di sekolah. Itu dilakukan secara resmi melalui surat edaran.
Terlepas dari kontroversinya, sebetulnya ada sejumlah alternatif yang bisa diterapkan pada siswa sebagai pengganti PR. Ini empat di antaranya, seperti dilansir LifeHack.org:
1. Mendorong kegiatan membaca yang menyenangkan.
Menurut penelitian, pada level Sekolah Dasar yang lebih baik ketimbang PR adalah dengan melakukan kegiatan membaca. Orangtua dan guru dapat mencarikan tema bacaan yang disukai oleh anak dan dorong mereka untuk membacanya. Atau anda bisa membacakannya pada mereka dengan keras, lalu biarkan mereka mendengarkan. Meskipun aktivitas bagi per individu ini akan membutuhkan lebih banyak usaha dibanding dengan PR, namun manfaat dari membaca akan terasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Ajarkan anak bertanggung jawab dengan tugas harian.
Ketimbang mengandalkan PR untuk mengajarkan anak rasa tanggung jawab, masih banyak kebiasaan sehari-hari yang dapat mengajarkan mereka untuk lebih bertanggung jawab. Seperti mengajarkan mereka untuk bangun pagi lalu bersiap-siap ke sekolah, merapikan tempat tidur, membantu aktivitas di rumah, atau bahkan mengurus hewan peliharaan.
3. Selamanya mereka adalah seorang ‘pelajar’.
Siswa SD akan terus belajar, jadi orangtua dan guru harus memastikan anak-anak memahami konsep ini. Belajar adalah kewajiban mereka, dan selamanya mereka harus terus belajar, bukan semata-mata dengan mengerjakan PR sudah jadi bukti bahwa mereka belajar.
4. Ajak mereka mengunjungi museum
Begitu banyak yang dapat dipelajari dari pameran seni maupun ilmu pengetahuan. Dan yang lebih penting, pengetahuan dan pengalaman seperti ini tidak bisa didapatkan dengan cara lain. Orangtua mulai saat ini harus lebih aktif untuk mencari pameran maupun aktivitas yang akan datang untuk membangkitkan minat anak-anak.
Secara keseluruhan, guru maupun orangtua dapat meningkatkan pengalaman sepulang sekolah dengan mendorong kegiatan-kegiatan kreatif, sosial, atau belajar berkelompok.
(ded/ded)