Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap orang memiliki cara dan metode belajarnya sendiri. Untuk memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita, tentu ada baiknya kita terlebih dulu mengerti dan mengetahui bagaimana sebenarnya tipe belajar kita sendiri.
Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan seseorang dalam belajar. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar, siswa perlu dibantu dan diarahkan untuk mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
“Terdapat 3 tipe dalam gaya belajar yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik,” ujar psikolog Ajeng Raviando Psi. saat dihubungi CNN Student, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ajeng, gaya belajar visual adalah di mana kamu akan secara optimal menyerap informasi yang dibaca atau dilihat. Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan.
Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk. Itulah mengapa, orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik, seperti paduan warna dan lainnya.
Jika kamu adalah orang dengan gaya belajar visual, maka kamu akan menyerap informasi dengan melihat hal yang ada di depan kamu dan menyimpan gambar di otak kamu. Kamu juga akan sering menikmati membaca, memiliki tulisan tangan yang bagus, sangat detail-oriented, teratur, dan memiliki kesadaran yang tajam mengenai warna dan bentuk.
Sedangkan gaya belajar auditori, informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal. Bahasa verbal adalah bentuk utama untuk pertukaran informasi bagi kamu dalam gaya belajar auditori.
Untuk yang memiliki gaya belajar auditori, lebih mengandalkan pendengaran sebagai menerima informasi dan pengetahuan. Orang tipe ini tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang penting adalah mendengarkan pembicaraan guru dengan baik dan jelas.
Nah, makanya tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar, bukan apa yang dilihat. Kamu juga akan sering berbicara lebih dari rata-rata orang, sangat sosial, menikmati mendengar cerita dan lelucon, memahami konsep-konsep dengan berbicara tentang mereka, dan mungkin unggul dalam musik atau seni pertunjukan.
Lalu jika kamu lebih ke gaya belajar kinestetik, maka kamu akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserap terlebih dahulu “dicontohkan” atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan dipelajarinya.
Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkannya.
Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama di kelas.
Orang-orang dengan gaya belajar kinestetik belajar lebih baik dengan bergerak dan menyentuh benda-benda secara langsung. Kamu pasti ingin menjelajahi alam bebas, sering sangat lincah, mungkin unggul dalam atletik dan seni pertunjukan, dan biasanya mengekspresikan perasaan mereka secara fisik, seperti dengan memeluk dan memukul.
“Setiap gaya belajar yang kamu miliki pastilah mempunyai efek positif dan negatif, kita harus bisa memilih sisi positif mana yang bisa kita ambil dan sisi negatif mana yang harus kita hindarkan” tambah ajeng.
Mana gaya belajar kamu? Sesudah kamu harus mengetahui mana gaya belajarmu, kamu tetap harus pintar-pintar untuk menyikapinya. Walaupun kamu memiliki gaya belajar yang berbeda dengan temanmu, kamu tetap bisa berprestasi dengan gaya belajarmu sendiri ya.
(ded/ded)