Jakarta, CNN Indonesia -- Ini dia kisah satunya lagi. Cerita lanjutan dari “Teater Bermain” sebelumnya. Setelah Bunda Amalia Prabowo dan Aqil Prabowo, ikut gabung ide-ide tengah berkembang. Eh! Muncul Kak Hafshah Fakhrin, sengaja mampir ngegowes sepeda.
Kak Hafshah membawa gambar huruf-huruf berukuran cukup besar, kurang lebih 50 cm x 60 cm, ada gambar huruf A memakai topi, Huruf N membawa tas sekolah, Huruf S membawa buku, dan lainnya amat beragam.
Oleh Kak Hafshah, seluruh gambar huruf itu sudah dipasangi kayu untuk pegangan seperti wayang kulit atau wayang golek. Fungsinya miripkan dengan Boneka Jari Kak Salma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dikau bertemu dengan pengembangan fungsi huruf menjadi display, ingat kan tulisan Kak Hafshah Fakhrin, tentang huruf dan fungsinya di CNN Indonesia Student? Terbayangkan di imajinasi dikau, huruf-huruf itu dapat digerakan, berdialog dengan aktor boneka Jerapah si baik hati ciptaan Kak Salma.
Secara imajiner bentuk ‘Teater Bermain’ dikau telah semakin berkembang di ranah idenya kan? Menuju cipta kreasi dunia fantasi-edukasi. Hore! Seru ya. Semakin lengkaplah pertunjukan dikau kelak.
Jadi intinya dikau dan kawan-kawan di manapun berada bisa membentuk Teater Bermain, kapan saja secara spontan, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Ada berbagai jenis cerita rakyat, secara umum dikenal, memainkan salah satunya boleh juga loh, semisal kisah Timun Mas, dan lain sebagainya.
Sila dikau riset lagi ya kisah-kisah tradisi negeri tercinta ini, sarat informasi edukatif. Mengapa? Sekali lagi. Kekuatan cerita tradisi negeri tercinta ini lahir dari moral adat istiadat berisi nasihat moral baik turun temurun.
Dikau bisa berbagi dengan sesama teman atau saudara seusiamu belum berkesempatan baik seperti dikau. Berbagi dengan tulus mensyukuri berkat untuk sesama.
Teater Bermain, sebuah bentuk seni drama terbuka dapat dimainkan di mana saja. Semisal nih ya, dikau pernah liat pertunjukan Kuda Lumping kan? Salah satu unsur seni tradisi, mungkin dikau pernah menyaksikan pertunjukan itu di tempat rekreasi atau di manapun.
Masih ingatkah dikau tentang
modern stage bahwa meski tampaknya pertunjukan seni tradisi Kuda Lumping lebih bamyak dipentaskan di luar ruang (
outdoor), sesungguhnya bentuk lapangan dilingkari penonton itu, dalam seni modern drama tentang modern stage disebut bentuk panggung Arena (
indoor).
Jika merujuk pada makna universal tentang ‘Stage’ konteksnya dengan panggung pertunjukan tradisi, seni pertunjukannya bisa di mana saja, sesuai ide kreatornya. Pada perkembangannya seni drama modern mengadaptasi ruang-ruang telah di lakukan seni tradisi (
outdoor).
Bisa pentas di pasar tradisional sekalipun, maka makna ‘Teater Bermain’ semakin jelas sebagai tolok ukur ilmu dasar bermain seni drama. Artinya seni drama amat luas makna keilmuannya di ranah seni tradisi negeri tercinta ini, itulah kekuatan milik tradisi asli Indonesia, patut dibanggakan.
Salam cinta tradisi dan seni budaya Indonesia. Terus belajar. Sukses buat dikau ya.
(ded/ded)