Menyatu dengan Alam Melalui Tulisan

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 14:34 WIB
Alam raya adalah sumber inspirasi bagi para penulis. Melalui alam, para penulis menyelami hakikat hidup, menggalinya, dan menuangkannya dalam karya tulis.
Foto: StockSnap/Luis Llerena
Sumenep, CNN Indonesia -- Alam raya adalah sumber inspirasi bagi para penulis. Melalui alam, para penulis menyelami hakikat hidup, menggalinya, dan menuangkannya dalam bentuk karya tulis. Baik dalam bentuk liputan jurnalistik, karya fiksi berupa prosa, maupun dalam bentuk puisi.

Semangat menyatu dengan alam semacam itulah yang dikibarkan oleh sastriwan-santriwati SMA-Pesantren Al-In’am ke Pelabuhan Bintaro, Longos, Gapura, Sumenep (06/11/16). Para santri yang tergabung dalam Write Society (WS) dengan tema “Kelana Imajinasi” ini melakukan serangkaian acara kepenulisan di pesisir pelabuhan tersebut.

Dalam sambutannya ketika membuka acara “Kelana Imajinasi”, Ahmad Tirmidzi Mas’ud, Kepala Sekolah SMA-Pesantren Al-In’am Banjar Timur, Gapura, Sumenep memaparkan pentingnya mengenali alam sekitar bagi para santri sebagai bahan ajar untuk menulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Di Pelabuhan Bintaro ini, kita berlatih mengasah kepekaan diri untuk lebih menghargai alam, menjaga keseimbangannya, dan menghindari berbuat kerusakan terhadap alam. Dan menyatu dengan alam melalui kepenulisan adalah salah cara kita bersahabat dengan alam. Para ulama terdahulu pun telah melakukan hal semacam ini melalui kitab-kitab yang mereka tulis, ” papar Ahmad Tirmidzi Mas’ud.

Sementara itu, Hasan Albanna, mentor WS-Jurnalistik menjelaskan, “Bagi kelas WS-Jurnalistik, acara ini adalah media pengenalan kehidupan nelayan bagi para santri di samping mereka juga berlatih meliput berita seputar nelayan.”

Hal senada juga disampaikan oleh Rachem Siyaeza, mentor WS-Prosa. “Nelayan dan laut adalah kekayaan Madura, tak terkecuali di Kabupaten Sumenep. Santri dari kelas WS-Prosa dilatih menghayati kehidupan orang-orang pesisir di Pelabuhan Bintaro. Para santri di kelas ini juga secara langsung menulis cerita dari hasil “kelana imajiasi” mereka atas laut, pantai, dan nelayan. Dan ini tak lain adalah upaya mengenali salah satu unsur terpenting dari Madura, yakni laut dan masyarakat pesisirnya,” terang Rachem Siyaeza.

Lebih lanjut, Sipulan K Langka, mentor WS-Puisi, mengemukakan arti penting alam bagi penulisan puisi. “Alam itu sendiri adalah puisi. Pelabutan Bintaro dan segenap pemandangannya bagaikan permata indah yang bila kita hayati di situ bertebaran puisi-puisi yang agung. Hari ini, para santri dari kelas WS-Puisi mencoba “menangkap” puisi-puisi tersebut,” papar Sipulan K Langka.

Acara “Kelana Imajinasi” yang berlangsung dari pagi hingga siang hari ini ditutup dengan pembacaan karya dari perwakilan masing-masing kelas WS yang dipandu langsung oleh Masjudi, direktur Write Society. Meskipun matahari menyengat di pesisir Pelabutan Bintaro sepanjang acara berlangsung, para santri tampak antusias mengikuti jalannya “Kelana Imajinasi” hingga acara ini berakhir.

Write Society itu sendiri adalah program kelas kreatif kepenulisan yang rutin dilaksanakan setiap hari Minggu dengan melibatkan santri-santri SMA-Pesantren Al-In’am di bawah naungan (badan otonon) OSIS SMA berbasis pesantren ini. Write Society terdiri dari tiga kelas, yakni kelas WS-Jurnalistik, WS-Prosa, dan WS-Puisi. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER