Jakarta, CNN Indonesia -- I Gusti Ngurah Rai adalah sosok pemberani yang ikut berjuang membebaskan Indonesia, khususnya Bali, dari cengkeraman penjajah.
Pria kelahiran Carang Sari, Badung, Bali, 30 Januari 1917 ini adalah putra dari seorang manca atau camat. Dia menamatkan pendidikan HIS di Denpasar dan MULO di Malang.
Ngurah Rai kemudian melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Kader Militer di Gianyar, Bali. Dia juga mengikuti pendidikan di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), di Magelang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat suasana proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945, Ngurah Rai menjadi komandan dengan pangkat Letnan Kolonel. Saat itu dia pergi ke Yogyakarta untuk melakukan konsolidasi dengan TKR.
Sekembalinya dari Yogyakarta, dia mendapati Bali sudah dikuasai Belanda. Dia dan pasukannya, Ciung Werana, pun terlibat pertemputan dan penyergapan.
Tapi dalam sebuah pertempuran di Tabanan, Bali, pada 20 November 1946, Ngurah Rai gugur. Ngurah Rai dimakamkan di Candi Marga Tabanan Bali.
Untuk menghormati jasanya, emerintah RI memberikan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975. Ia juga dianugerahi Bintang Mahaputra dan kenaikan pangkat menjadi Brgijen TNI (Anumerta).
Dalam pengabdiannya membela negara, namanya diabadikan pula menjadi nama bandar udara Bali, Bandara Ngurah Rai. Lalu, wajahnya bisa kita saksikan di lembaran mata uang Rp50.000.
(ded/ded)