Pahlawan di Lembaran Uang: Kisah Oto yang Lenyap Diculik

Deddy S | CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2016 14:17 WIB
Di lembaran uang Rp20.000 yang masih berlaku saat ini ada tokoh yang mungkin jarang kamu ketahui kisahnya. Dia adalah Oto Iskandar Dinata.
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta, CNN Indonesia -- Di lembaran uang Rp20.000 yang masih berlaku saat ini ada tokoh yang mungkin jarang kamu ketahui kisahnya. Namun tokoh ini sangat penting perannya dalam revolusi kemerdekaan Indonesia lho. Dia adalah Oto Iskandar Dinata atau dikenal pula dengan julukan Si Jalak Harupat. 

Oto lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ya, dia adalah orang Sunda, bahkan keturunan bangsawan Sunda dari keluarga Nataatmadja. Dia anak ketiga dari 9 bersaudara.

Oto adalah seorang guru awalnya. Kemudian dia menjadi negarawan dan terakhir menjabat sebagai Menteri Negara pada era Presiden Soekarno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menamatkan pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Bandung, dia meneruskan sekolah di Kweekschool Onderbow di Bandung dan Hogere Kweekschool di Purworejo, keduanya adalah sekolah pendidikan guru.

Setelah itu Oto mengajar di HIS di Banjarnegara, sebelum pindah mengajar di Bandung. Kiprahnya adalah sebagai anggota perkumpulan Budi Utomo. Dia pernah mewakili Budi Utomo di Dewan Kota Pekalongan. Dia juga pernah menjadi anggota Volksraad (semacam DPR) pada periode 1930-1941. Lalu menjadi anggota BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan RI.

Oto juga aktif pada organisasi budaya Sunda bernama Paguyuban Pasundan dan menjadi Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928, sebelum jadi ketua untuk periode 1929-1942. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan.

Pasca kemerdekaan, Oto diangkat sebagai Menteri Negara dan ditugaskan mempersiapkan terbentuknya BKR dan laskar-laskar rakyat. Tapi salah satu laskar diduga tak puas. Oto diculik oleh sekelompok orang yang menyebut diri Laskar Hitam. Dia diperkirakan dibunuh dan mayatnya tak ditemukan hingga kini. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER