Jakarta, CNN Indonesia -- Uang rupiah dengan desain dan corak yang baru diluncurkan pada hari ini, Senin (19/12). Wajah-wajah baru dilukiskan di lembaran uang baru itu, termasuk di kepingan logam Rp1.000 sampai Rp100. Berikut ini adalah cerita pahlawan yang digambarkan pada duit rupiah puluhan ribu. Pada artikel berikutnya, kami akan mengetengahkan cerita pahlawan di lembaran ribuan dan logam.
Ir. Djoeanda (Di pecahan Rp50 ribu)Nama Ir. R. Djoeanda dijadikan sebagai nama bandar udara di Surabaya. Pahlawan nasional ini lahir di Tasikmalaya pada 14 Januari 1911. Ia adalah Perdana Menteri terakhir Indonesia.
Ir. Djuanda dijuluki menteri maraton karena sejak 1946, setelah kemerdekaan, ia sudah menjabat sebagai menteri muda. Sebanyak 14 kali ia pernah menjabat sebagai menteri dan pribadinya terkenal sebagai pemimpin yang luwes.
Pengabdiannya kepada Indonesia adalah ketika Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut yang ada di Indonesia dan sekitarnya, di antara maupun yang ada di dalam kepulauan Indonesia adalah satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konvensi hukum laut tersebut kemudian dinamakan United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS).
Djuanda ditangkap oleh Belanda saat Agresi Militer II pada 19 Desember 1948. Ia menolak tawaran Belanda untuk mengikuti pemerintahan Negara Pasundan. Ir. Djuanda wafat pada 7 November 1963 di Jakarta. Beliau terkena serangan jantung dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Sam Ratulangi (Di pecahan Rp20 ribu)Pahlawan nasional ini pernah menjabat sebagai gubernur pertama di Sulawesi Utara. Dr. Gerungan Samuel Jacob Ratulangi, atau yang biasa kita kenal dengan Sam Ratulangi adalah seorang akademisi yang sangat terkenal oleh karena ketekunannya dalam pendidikan.
Dia memulai pendidikannya di sekolah dasar milik Belanda lalu lulus dari universitas di Amsterdam, Belanda. Dia kemudian melanjutkan sekolahnya di Swiss dan mengambil gelar master di Universitas of Zurich. Setelah itu, ia melanjutkan kembali untuk mengambil gelar doktornya.
Dalam pengabdiannya kepada Indonesia, ia adalah sosok yang sangat menentang pembodohan dan kolonialisme. Namanya diabadikan menjadi nama bandara Internasional di Manado, Sulawesi Utara.
Sam Ratulangi meninggal di Jakarta pada saat ia menjadi tawanan musuh pada tanggal 30 Juni 1949 dan dimakamkan di Tonando, Sulawesi Utara.
Frans Kaisiepo (Di pecahan Rp10 ribu)Frans Kaisiepo adalah salah satu gubernur ke-4 di Irian. Ia lahir di Wardo, Biak, Papua pada 10 Oktober 1921. Ia pernah berpartisipasi dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang membahas tentang pembentukan Republik Indonesia Serikat.
Semasa muda Kaisiepo dikenal sebagai seorang aktivis gerakan kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Irian yang sekarang berganti nama menjadi Papua. Dia menolak pembentukan Negara Indonesia Timur. Ia terkenal sangat anti dengan Belanda karena baginya Irian adalah sikap hidup dan mempunyai rasa kesatuan yang tinggi. Tidak seharusnya Belanda memisahkan Irian dengan Indonesia.
Kaisiepo yang dikenal pula sebagai pahlawan yang tergabung dalam Trikora mendirikan partai Indonesia Merdeka yang diketuai Lukas Rumkofen pada tanggal 10 juli 1946. Ia juga ikut andil sebagai anggota Delegasi RI dalam Konferensi Malino 1946 dan tercatat sebagai satu- satunya putra Irian yang hadir.
Pada 10 April 1979, Frans Kaisiepo meninggal dunia dan dimakamkan ke kampung halamannya di Biak, di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih. Nama Kaisiepo juga menjadi nama bandar udara di Biak.
(ded/ded)