Yuk, Mengenal Earworms! Kondisi Ini Sering Kamu Alami, Lho

Nirwana Sari | CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 10:50 WIB
Meski dianggap normal, tapi itu seringkali menyebalkan. Ingin melupakan liriknya, tapi susah banget.
Foto: uveX/Pixabay
Jakarta, CNN Indonesia -- Kamu tahu earworms? Itu adalah kondisi saat potongan lagu terus menempel di otak. Meski dianggap normal, tapi itu seringkali menyebalkan. Ingin melupakan liriknya, tapi susah banget.

Kata earworms pertama kali digunakan pada tahun 1978, dalam novel Desmond Bagley, Flyaway. Selain earworm, itu juga dikenal sebagai brainworm, stuck song syndrome dan sticky music.

Ganggu enggak sih? Kenapa bisa begitu ya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dr. Karl Kruszelnicki, hal ini bisa saja kita hilangkan dengan tetap terjaga. Kamu harus selalu waspada saat hal itu akan menyerang dan fokus.

Sedangkan para psikolog menggunakan kata involutary musical imagery. Kemudian mendefiniskannya sebagai pengalaman non-patologis dan sehari-hari ada di kepala seseorang tanpa adanya stimulus eksternal. Ternyata, otak kita ada semacam pra-kabel untuk merangkul musik.

Bagian dari otak mereka ditujukan untuk mendendengar persepsi, lapangan diskriminasi, emosi, memori dan pikiran spontan yang lebih besar dari biasanya. Karena itu banyak orang tidak menuliskannya dalam bahasa, mereka menggunakan musik sebagai cara untuk menyampaikan mitos dan legenda, peta dan taktik bertahan hidup.

Psikolog tahu bahwa manusia menghabiskan sampai 40 persen dari jam bangunnya untuk berpikir yang disebut kognisi spontan, dan earworms adalah contoh kognisi spontan.
Earworms sendiri memiliki karakteristik.

Pertama, harus menjadi bagian dari budaya kamu. Hal itu tidak akan menyeberang antar budaya. jika kamu biasa dalam berbahasa Inggris, itu tidak akan bekerja untuk Afrika, Tibet atau negara lain.

Kedua, musik biasanya lebih cepat dari biasanya, dan sering diulang-ulang. Sederhana dan melodi yang mudah diingat akan membantu sepotong cacing itu masuk ke otakmu. Ketiga, jika kamu memiliki fitur yang tidak terduga atau ganjil, halini juga akan berpengaruh.

Ada trik yang dapat kamu coba, misalnya mengunyah permen karet. Hal ini akan membuat jalur yang sama di otak dapat digunakan untuk pemrograman rahang berulang dan untuk mengulang musik dalam memorimu.

Cara lain untuk mengusir earworms adalah mainkan musik berulang sampai menjadi tidak berarti. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER