Jakarta, CNN Indonesia -- Mark A. W. Andrews, seorang profesor fisiologi dan direktur Program Studi Independen di Lake Erie College of Osteopathic Medicine, mengatakan suara dari perut bisa terdengar bukan saat merasa lapar dan perut kosong saja.
Suara yang dihasilkan bukan saja datangnya dari perut, tetapi juga datang dari usus kecil. Suara itu biasanya terjadi saat kita kelaparan, dan biasanya juga ketika usus kosong. Sehingga isi organ tidak dapat meredam kebisingan.
Bunyi ini melibatkan aktivitas otot di perut dan usus kecil. Secara umum, saluran pencernaan adalah tabung hampa yang berjalan dari mulut ke anus, dan dinding yang utama terdiri dari lapisan otot polos.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika dinding diaktifkan dan meremas isi saluran untuk mencampur dan mendorong makanan, gas dan cairan melalui perut dan usus kecil menghasilkan suara tersebut.
Gelombang peristaltik dalam sel otot polos, akan menyebabkan otot berkontraksi. Fluktuasi ini disebut irama listrik dasar (BER) dan merupakan hasil aktivitas yang melekat dari sistem saraf enterik, yang ditemukan di dinding usus.
Meskipun tingkat dan kekuatan peristaltik biasanya meningkat saat ada makanan, aktivitas ini juga meningkat setelah lambung dan usus kecil telah kosong selama sekitar dua jam.
Kontraksi juga menghasilkan getaran dan suara yang berhubungan dengan rasa lapar. Kontraksi rasa lapar dapat terus ada selama 10 sampai 20 menit, dan kemudian berulang setiap satu atau dua jam sampai makanan berikutnya tertelan.
Ini tidak sama dengan rasa lapar, yang mulai dari 12 sampai 24 jam setelah makan terakhir dan mungkin berlanjut selama beberapa hari, sebelum dapat mereda secara bertahap.
(ded/ded)