Jakarta, CNN Indonesia -- Komunikasi dengan alam. Tak terbatas kurva horizon seperti tampaknya. Di balik batas pandang mata. Ada keluasan alam raya tak terhingga. Oksigen hingga batas atmosfer mampu membuai warna langit, bagai dicipta sejadinya seindah itu. Kembali pada natural.
Jika berdiri tegak sejajar, tubuh adalah titik awal, lalu titik awal Ilahiah ada nun jauh di sana, metafisika itu sesungguhnya bagai realisme transparan, terujud menjadi ufuk. Sepandang sejajar pada curva mata, menuju transisi pandangan fokus memandang senja atau pagi.
Pejamkan mata sejenak setelah menyerap alam ajaib itu, terasa tubuh seakan melayang terbawa fatamorgana di pelupuk mata tertutup, ketika pikiran ke alam dan tubuh. Siapa sih pembuah imaji seakan melayang dengan mata terpejam. Gravitasi hadir pada keseimbangan titik temu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jikalau liburan ke area terbuka, pantai atau di ruang alam bersifat luas, lebih seru lagi di ketinggian lereng pegunungan bertemu oase, alamak cantiknya negerimu. Akan lebih seru lagi jikalau itu dilakukan pas liburan bersama keluarga, dari sana obrolan akan berkembang, pada cita-cita ketujuan hidupmu, ngobrol santai kian kemari.
Panorama dilukis angin awan-awan merubah warna dirinya, pantai atau pegunungan di batas sore atau pagi akan membawa nuansa segar isi kepala di ranah kreativitas. Angin seakan memberi makna imaji gambaran alam, pewarnaan cahaya memaknai bentangan waktu mengukir pagi, sore atau malam purnama. Alam mandiri senantiasa bermakna.
Komunikasi bersama terbuka di antara keluarga seru loh, apa lagi rebutan memberi ide, mau kerja apa, sekolah atau kuliah lanjutan ke mana dan mau jadi apa. Hal itu akan terasa menjadi kenangan manis nan indah, ketika dikau mulai beranjak dewasa sendirian, mandiri, mulai tengah sibuk bekerja sambil kuliah, bekerja plus mengembangkan berbagai bentuk talentamu, terasa deh kenangan itu.
Pilihan pada kesadaran mandiri, bisa melanjutkan kejenjang pendidikan lebih tinggi atau, menyesuaikan bidang diinginkan, semisal, memilih otodidak (self taught) atau kuliah atau sekolah lanjutan, ada bidang seni, manajemen, kewiraswastaan, musik, dan lain-lain.
Semisal dikau memilih seni drama, dasar ilmu seni drama adalah seni komunikasi, akting, visual, personal, kelompok, untuk menuju publiknya. Seni drama bisa dipelajari di luar pendidikan formal, meski di akademi seni pun ada fakultas seni drama. Tinggal lagi dikau menyesuaikan kemampuan biaya dan tetap optimis, itu hal terpenting.
Ada beberapa pilihan seni, belajar secara otodidak, antara lain, seni sastra drama, fotografi, fine art, tata boga, tata panggung, tata rias, tata busana, stage lighting, interior, kriya, animasi, menggambar potret, tata kelola manajer panggung, video mapping, desainer grafis.
Amat banyak lagi pilihan lain-lain. Kembali kehati, sesuai pertimbangan akal budi. Berani kerja keras, belajar sendiri lewat berbagai fasilitas, antara lain, perpustakaan, beli buku, gaul positif, magang, praktek, uji coba kemampuan di ranah publik (sekolah, kampus, mal) menyiapkan berbagai perangkat alat bantu belajar sesuai minat cita-cita dikau.
Semisal mau menjadi pelukis, setelah belajar dari berbagai buku dan sumber-sumber informasi, langsung lakukan. Melukislah seperti keinginanmu (positif) itu hal paling benar dan tepat, biasakan tidak meniru penggayaan pelukis pendahulumu. Melihat boleh untuk proses belajar di buku-buku pelajaran melukis, tapi tidak meniru.
Jika terus melatih diri dikau akan menemukan gaya khas lukisanmu. Coba melukis di berbagai media, melukis di kertas, di kaca, batu, kayu, grabah, keramik, dan lain sebagainya. Semakin banyak mencoba di berbagai media kreatif semakin baik buat dikau. Mengapa? Karena dikau telah menyentuh tujuan dari cita-citamu.
Jika yakin ingin otodidak. Akan lebih baik menyelesaikan pendidikan tingkat dasar setara SMA/SMK. Usia 17 - 21 tahun. Mempelajari berbagai disiplin ilmu sesuai kemampuan dikau, terukur, pasti, fokus. Tetap optimis dan tidak sombong (Enggak boleh ya).
Semisal lagi akan menyentuh bidang sesuai minat lain, juga bisa lewat buku, perpustakaan, lembaga kebudayaan, terdekat dari tempat tinggal, magang, kuliah online, tekun dan kerja keras, komitmen, tidak mudah menyerah, kuat, bersama doa dan keyakinan.
Selesai magang dan memperdalam seni drama, mulailah, membentuk grup seni drama atau individual, monolog, stand up comedy, pantomim, pembawa acara, penulis, copywriter, mengajar sikap kepribadian dan penampilan, pendongeng, mengajar dan masih segudang lagi manfaat seni drama.
Semisal diajang festival tampilkan sesuai kemampuan, jangan memaksakan diluar kemampuan, semakin sederhana sebuah pementasan, dapat mencapai puncak estetis, semakin baik nilai dari pentas seni drama dan para artisnya, boleh pentas di sekolah-sekolah, universitas, mal, pesta ulang tahun dan lainnya.
Berani mandiri dan otodidak, berarti siap dan berani menawarkan kegiatan/keahlian seni drama dikau. Sekali lagi, pemahaman dasar dari seni drama adalah seni komunikasi, catet ya. Sila cari buku-buku penjelasan tetang ilmu seni drama, baik dan benar, pilih pengarang terbaik dan cocok dengan konsep kreatifmu.
Jika dikau telah menentukan tujuan pendidikan lanjutan, akan otodidak atau masuk pendidikan formal, apapun sesuai dengan tujuanmu. Jangan buang waktu sedikitpun. Kejar hal terbaik dan bermanfaat. Tentu dikau wajib membagi waktu dengan baik dan benar. Kapan istirahat, kerja dan belajar ya. Jangan lupa senantiasa berkabar pada Bunda dan Ayah juga keluargamu.
Semisal, beranilah membuat proposal, sesuai bidang pilihan dikau, tampilkan contoh karya atau hasil kerja, apapun pilihan dikau itu, jika di awal akan ada pendapatan berapapun itu, tetaplah bersyukur dan terus berkreasi, berkreatif, belajar terus, cari terus hal-hal membuat dikau semakin ahli menjadi profesional di bidangnya.
Lanjut lagi, membuat ide kerjasama dengan unit sponsor, lembaga kesenian, lembaga kebudayaan dan lain-lain. Semisal dikau membentuk tim pekerja ahli di bidangnya, apapun mudah ditemukan, pasti bisa. Ingat, Tuhan senantiasa ada bagi semua umatnya.
Tetap mensyukuri, tidak boleh lupa dengan keluarga, Bunda dan Ayah. Setiap kali kehilangan ide, atau ada gangguan tak semangat, atau merasa putus asa. Tipsnya mudah, rajin berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa. Ingat Bunda dan Ayah. Betapa sayangnya beliau pada dikau, Bunda berjuang melahirkan dikau, Bunda atau Ayah bekerja demi masa depan dikau dan keluarga.
Adik dan Kakak, semoga segala hal baik dapat dikau raih. Tetapkan pilihan cita-citamu bersama keluarga, sumber dari segala mata air kehidupan. Berkat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa ada bersamamu. Salam Indonesia unit.
(ded/ded)