25 Persen Anak Indonesia Tak Aktif Main di Luar

Deddy S | CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2017 14:59 WIB
Anak-anak yang aktif bermain terbukti mengalami perkembangan fisik, kognitif dan sosio-emosional yang jauh lebih baik dibanding yang diam saja main gadget.
Foto: CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian dilakukan World Bank pada 2013. Ternyata 25 persen anak Indonesia tak aktif main di luar, menyanyi, menggambar, atau bermain dengan alat permainan.

Penelitian dilakukan terhadap 6.000 anak Indonesia yang tinggal di 310 daerah berbeda.

Padahal, anak-anak yang aktif bermain terbukti mengalami perkembangan fisik, kognitif dan sosio-emosional yang jauh lebih baik dibanding dengan anak yang tidak mendapatkan aktivitas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewasa ini, anak terlihat lebih sering bermain dengan gadget dibanding melakukan permainan yang merangsang saraf sensorik dan motorik mereka.

Ironisnya, orangtua belum sadar akan bahaya yang mengancam dan justru membiarkan kebiasaan tersebut untuk membuat anak tenang dan merasa nyaman, terutama ketika anak rewel atau merengek saat tidak mau makan.

Menurut survei yang dilakukan oleh organisasi Hands to Hands di India pada Juli 2016, penggunaan gadget dapat menyebabkan anak kecanduan gadget. Permasalahan selanjutnya yang akan muncul adalah anak menjadi mudah lupa, perkembangan fisiknya terhambat, terjangkit obesitas, mengalami kerusakan mata, mengganggu aktivitas utama seperti belajar, makan, tidur, hingga mengalami gangguan mental seperti bipolar atau kurang konsentrasi dan memicu perilaku agresif.

Terakhir, interaksi sosial anak terhadap lingkungannya ikut terhambat, bahkan menjadi acuh terhadap orangtuanya.

Mulai hari ini di Senayan, Jakarta, ada SmartKids Asia, festival permainan anak se-Asia yang berlangsung sampai Minggu (19/2). Orangtua bisa mengajak anak-anaknya ke sini supaya anak-anak bisa menikmati waktu untuk bermain dan belajar.

(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER