Jakarta, CNN Indonesia -- Ternyata stres bisa berdampak buruk bagi kesehatanmu. Bukan hanya kesehatan mental yang terganggu, stres juga bisa memicu serangan jantung.
Para peneliti kardiologi dari Harvard University dan Massachusetts General Hospital mempublikasikan penelitian mereka dalam sebuah jurnal medis bernama The Lancet. Mereka menemukan bahwa stres meningkatkan resiko serangan jantung. Penyebabnya adalah kondisi over-aktif dari amigdala di otak.
Amigdala merupakan pusat rasa takut yang ada di otak kita. Ukurannya sebesar kacang almond, bagian otak ini akan bereaksi ketika kita merasa takut, gelisah, stres, atau sinyal apapun yang berpotensi menjadi ancaman kita (yang nyata maupun yang dirasakan).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amigdala yang sehat dapat membantu otak kita memerangi stres. Sebaliknya ketika amigdala terlalu aktif justru akan menyebabkan stres kronis atau faktor lain yang bisa memperkuat respons terhadap stres.
Pada penelitian terbaru ini untuk pertama kalinya menunjukkan bagaimana amigdala dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Stres akan memicu amigdala dan mengaktifkan sumsum tulang belakang serta inflamasi pada pembuluh darah arteri di mana kondisi ini akan menyebabkan serangan jantung.
“Hasil ini memberikan kita wawasan baru bagaimana stres bisa mengarahkan kita ke penyakit cardiovascular,” ungkap Dr. Ahmed Tawakol ahli cardiologi Harvard dan memimpin penelitian ini.
Objek dari penelitian ini adalah 293 orang berusia di atas 30 tahun yang sama sekali tidak memiliki masalah jantung. Hal itu dipastikan melalui serangkaian tes seperti aktivitas otak, aktivitas sumsum tulang, dan inflamasi pada arteri.
Mereka dipantau selama 4 tahun dari 2005 smpai 2008. Selama penelitian 22 partisipan mengalami masalah jantung yang serius.
Partisipan dengan aktivitas amigdala yang lebih aktif cenderung mengalami masalah jantung selama periode penelitian, dan lebih mungkin untuk mengalami masalah jantung lebih cepat ketimbang partisipan lain dengan aktivitas amigdala yang tidak terlalu aktif.
Inflamasi diketahui sebagai penyebab tersumbatnya pembuluh arteri, di mana dapat menutup aliran darah ke jantung. Aktivitas sumsum tulang berkaitan dengan pembekuan darah, ini merupakan faktor lain pemcu serangan jantung.
Pada sebuh studi lain, 133 pasien dengan riwayat PTSD dites tingkat stres mereka dan melalui beberapa pengecekan scan otak dan tes inflamasi. Mereka dengan level stres yang lebih tinggi menunjukkan adanya aktivitas amigdala yang tinggi dan menunjukkan tingginya sinyal inflamasi.
Para ahli jantung ketika menasehati pasien mereka biasanya berfokus pada hal-hal seperti diet sehat, kurangi merokok, kurangi konsumsi alkohol dan aktivitas fisik. Temuan baru menunjukkan bahwa manajemen stres harus juga harus dipertimbangkan sebagai ukuran tindakan preventif kesehatan jantung kita.
Jadi ketika kamu berada di kondisi mulai merasa stres coba cari cara untuk meredakannya. Seperti yoga, meditasi, berolahraga, atau jalan-jalan. Pastikan kamu tidak stres ya.
(ded/ded)