Tips Menulis Untukmu

CNN Indonesia
Kamis, 20 Apr 2017 11:30 WIB
Menjadi seorang penulis bukan sebuah pekerjaan yang mudah namun tidak juga menjadi sulit bilamana ditekuni dan sering dilatih.
Ilustrasi (kaboompics/one_foto/896)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi seorang penulis bukan sebuah pekerjaan yang mudah namun tidak juga menjadi sulit bilamana ditekuni dan sering dilatih. Menulis bukan saja menuangkan ide atau gagasan semata tetapi dengan menulis akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Salah seorang penulis cerita pendek terkemuka asal Ontario, Kanada yang sangat dihormati dan hasil karyanya digemari masyarakat, Alice Munro memberikan beberapa tip tentang memulai sebuah tulisan.

Alice Munro merupakan salah seorang penerima Penghargaan Nobel Sastra untuk karya-karyanya yang dianggap menguak tabir kemanusian pada bulan Oktober 2013. Karya-karya Alice Munro diantaranya berjudul: Friend of My Youth, Runaway, Too Much Happiness dan Dear Life.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah beberapa tip yang diberikan oleh Alice Munro tentang bagaimana memulai sebuah karya tulis:

Simpan Tulisan Untuk diri sendiri
Setelah selesai menulis dan masih dalam tahap penyelesaian jangan pernah menunjukkannya kepada orang lain. Baca ulang hasil tulisan itu dan renungkan bagaimana alur dari karya yang sedang dibuat oleh kita.

Mendapatkan Ide Cerita
Ide dapat datang kapan dan di mana saja tak ada yang dapat memprediksinya bahkan tidak dapat ditunggu kemunculannya. Ide merupakan sebuah komponen penting dalam sebuah karya tulis tanpa ada ide mustahil karya tulis itu dapat berwujud.

Seperti halnya Alice Munro dalam cerita pendek yang berjudul Thanks for the Ride, yang mengambil sudut pandang seorang pemuda kota yang sombong. Ide tersebut bermula ketika salah seorang kawan suaminya berkunjung ke rumah. Dia banyak bercerita tentang kehidupan dan diselingi dengan berbagai anekdot. Salah satu ceritanya adalah tentang pengalamannya berada di sebuah kota kecil di Georgian Bay dan bagaimana ia mengencani seorang gadis dari kalangan menegah ke bawah. Karakter dari gadis itu membuat Alice sangat tertarik dan mulai menuangkan ke dalam sebuah karya tulis.

Saat sebuah ide muncul di hadapan jangan pernah melepaskan ia pergi. Tangkap ide tersebut dan tuangkan dalam sebuah catatan sebagai draf awal dari sebuah karya tulis.

Jadwal Menulis
Buatlah jadwal menulis yang rutin setiap hari, hal ini akan menambah kemampuan dalam menulis dan pada waktunya akan membentuk ciri khas dari setiap tulisan yang dibuat.

Alice sendiri memiliki jadwal menulis tujuh hari dalam seminggu yang dimulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 11 siang. Setelah itu ia akan melakukan hal lain selama seharian penuh. Kecuali sedang menyelesaikan draft terakhir sebuah cerita atau terdorong untuk menulis sesuatu—pada saat itu ia akan bekerja seharian, dengan sedikit sekali waktu istirahat.

Kerangka Cerita
Dalam menulis sebuah cerita, Alice terbiasa memikirkan cerita yang ingin disampaikan dalam pikirannya kemudian ia tuangkan dalam buku catatan. Hal ini dilakukannya karena baginya sebuah cerita yang baik selalu mengalami perubahan saat masih dalam proses penulisan.

Begitu banyak buku catatan yang dia buat dengan tulisan yang semrawut semua itu menjadi kebiasaannya dalam membuat sebuah karya yang kelak menghasilkan karya yang baik dan tentunya membuat pembaca tertarik.

Ia melakukan itu untuk lebih mengenal setiap elemen dalam cerita yang akan disampaikan. Dengan mengenal secara detail maka ia dapat membentuk sebuah cerita dan tersampaikan apa yang menjadi pikiran dari lakon yang sedang dikisahkan dengan plot yang mengalir.

Mengenali Potensi Cerita
Mengenali potensi cerita itu sama dengan mengenali potensi pasangan. Terkadang kita menghabiskan banyak waktu dengan orang yang tidak begitu kita sukai dan akhirnya mendulang kekecewaan dan kesedihan—tapi kita tak sadar di mana kesalahan kita.

Dengan memiliki perasaan cinta seperti itu kita akan mendapatkan sebuah kenikmatan dalam menyelesaikan sebuah tulisan dan setiap karya yang dihasilkan akan memiliki ruh serta jiwa. Pada akhirnya cerita yang disampaikan memelalui tulisan kita akan mengalir dan seakan-akan karakter dari tokoh-tokoh yang diciptakan menjadi hidup.

Kepercayaan Diri
Dalam menulis, harus selalu punya rasa percaya diri yang tinggi—tetapi jangan sampai rasa percaya diri itu tumbuh di tempat yang tidak seharusnya. Menurut Alice, membangun rasa percaya diri diperlukan dalam berbagai bidang termasuk dalam hal menulis.

Dengan adanya rasa percaya diri akan membuat seorang penulis, terutama bagi pemula akan mendapatkan sebuah dorongan dan lompatan dalam membuat sebuah karya tulis yang baik. Namun hindari memiliki rasa keinginan untuk menjadi populer karena hal ini akan memberikan dampak buruk pada pribadi dan juga hasil karya tulis itu sendiri.

Resensi Buku
Pendapat atau kritik tentang karya kita bisa penting, bisa juga tidak. Sebagai penulis, tak ada yang bisa kita pelajari dari kritik pembaca; tapi kita bisa menuai perasaan sakit hati dengan mudah dari kritik. Bila karya kita dinilai tidak bagus, kita cenderung merasa dipermalukan di depan umum. Meski kita meyakinkan diri bahwa tidak ada kritik yang perlu untuk diperhatikan, namun ujung-ujungnya kita selalu berusaha untuk mencari tahu.

Jadi perbanyak resensi buku dari ragam jenis hal ini akan menambah wawasan dan membuka pintu pengetahuan yang luas ini. Jangan pernah malas untuk membaca karena hanya dengan membaca kita akan mengetahui dimana letak kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Jadikan buku-buku sebagai pelita dalam mengkaji hasil karya yang sudah kita buat.

Pengalaman Diedit
Saat cerita pendeknya diterima oleh jurnal The New Yorker, di situlah ia mendapatkan pengalaman pertama dalam hal pengeditan serius. Sebelumnya ia hanya berurusan dengan masalah copyediting dengan sedikit sekali usulan—tidak banyak pokoknya. Karena harus ada kesepakatan antara si editor dan ia tentang apa-apa saja yang perlu diganti, dikeluarkan serta ditambahkan ke dalam sebuah karya.

Editor ia yang pertama di The New Yorker bernama Chip McGrath dan dia adalah seorang editor handal. Alice sangat terkejut mendapati betapa besar komitmen yang McGrath berikan terhadap karyanya. Terkadang mereka berdua tidak melakukan perubahan besar, tapi ada juga saat di mana dia memberikan arahan yang cukup signifikan kepada Alice. Suatu kali ia pernah menulis ulang sebuah cerita pendek berjudul The Turkey Season yang sudah ia beli untuk diterbitkan di The New Yorker. Alice pikir dia akan menerima perubahan yang ia berikan begitu saja, tanpa banyak protes.

Namun Alice salah. Katanya, “Ada beberapa hal dalam revisian ceritamu yang saya suka dan ada juga hal lain yang menurut saya lebih menarik dalam versi draft sebelumnya. Kita lihat saja nanti ya.”

Dia tidak pernah memberikan kepastian yang mutlak, karena sebuah cerita selalu punya potensi untuk dikembangkan. Alice merasa metode pendekatan seperti itu cukup manjur dalam menghasilkan versi akhir yang lebih menarik.

Dari pengalaman itulah ia memberikan gambaran pada setiap pemula yang akan mengirimkan karyanya agar jangan pernah ragu mengirimkan hasil karya tulis. Karena dari setiap kegagalan yang dilalui tersimpan hikmah yang begitu besar. Dengan kegagalan kita dapat belajar dan memperbaiki apa yang menjadi penyebab kita mengalami kegagalan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER