Jakarta, CNN Indonesia -- Beasiswa adalah hal yang selalu dicari oleh pelajar dari kalangan dan tingkatan manapun. Tak peduli seberapa sulit persyaratan yang diberikan ataupun ketatnya persaingan pendaftar. Beasiswa sendiri merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar sebagai biaya bantuan pelajar. Bahkan beasiswa kini hadir dalam berbagai bentuk, tak hanya berupa tunjangan uang. Terdapat juga beasiswa berupa tunjangan akomodasi seperti tempat hunian.
Setidaknya itulah yang dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang ada di Universitas Padjajaran. Rosma adalah salah satunya. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unpad ini merasa menjadi kuncen sebuah sekretariat lembaga kemahasiswaan.
Kuncen adalah seseorang yang menunggu dan menjaga sebuah tempat. Rosma yang menjadi kuncen sekretariat SPDC (Sadahulung Padjajaran Drum Corps) mengatakan, posisi itu adalah semacam beasiswa untuknya. "Dengan saya tinggal dan hidup di sekre, saya tidak perlu keluar biaya lagi untuk membayar tempat tinggal," ujarnya saat ditemui di sekre SPDC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia merasa fasilitas yang diberikan Unpad ini meringankan beban orang tuanya dalam membiayai dirinya. "Ini (tinggal di sekre) bisa dianggap seperti beasiswa, walaupun sebenarnya bukan beasiswa resmi," ucap gadis asal Ciamis ini sambil terkekeh.
Hal yang sama juga diakui Genta Dewantara, seorang mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad. Keberadaan sekre yang bisa dijadikan tempat hunian secara cuma-cuma, baginya ibarat mendapatkan beasiswa.
Selama menjadi kuncen di sekre Cattle Buffalo Club (CBC), ia sama sekali tidak mengeluarkan dana sepeser pun. Bahkan ia mendapatkan fasilitas lebih ketimbang kosan pada umumnya. “Tinggal di sekre tuh, sudah tidak bayar, fasilitas penunjangnya pun lengkap. Ada koneksi WiFi yang sangat cepat, ini bahkan lebih baik ketimbang kebanyakan kosan di Jatinangor,” ujarnya.
Akoer Sarja selaku koordinator kemahasiswaan Unpad menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada aturan tertulis yang melarang mahasiswa untuk tinggal di sekre. Hanya saja ia beserta jajarannya tengah mempertimbangkan draft-nya. “Dalam membuat aturan tersebut, kami harus menelaah mengenai fungsi sekretariat UKM, etika dan resikonya bila dijadikan tempat menginap,” ujarnya ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Mengeruk Pengalaman Pengalaman juga adalah hal yang penting dalam membantu karier seseorang di samping bantuan beasiswa. Maka menjadi kuncen bukan hanya sekedar mendapatkan tempat tinggal gratis, namun bisa berburu pengalaman, juga melatih
soft skill.Hal itu diakui oleh Rosma, ia merasa banyak pengalaman dan
soft skill yang ia dapat selama menjadi kuncen. Mendapatkan kepercayaan dan belajar tanggung jawab adalah yang ia dapatkan.
"Sebagai orang yang menjaga sekre, saya merasa bertanggung jawab dalam menjaga peralatan dan kebersihan sekre," katanya. Ia mengakui hal tersebut membentuknya menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab.
Sebagai kuncen, Rosma juga merasa banyak orang yang percaya padanya. "Anak SPDC lain seringkali langsung menghubungi saya ketika butuh bantuan. Soalnya saya kan selalu
stand by di sekre jadi cepet gitu responsnya," ujar mahasiswi jurusan sastra Jerman ini.
Sementara Genta merasakan pengalaman yang lebih nyata. CBC sebagai UKM keperofesian tentang ternak sapi membuatnya mendapatkan
soft skill di luar pembelajaran di kelas. Perlu diketahui, Genta diharuskan merawat sapi-sapi yang ada di unit tersebut sebagai ganti diperbolehkannya ia tinggal di sekre.
“Merawat sapi-sapi ini memberikan saya pengalaman ekstra yang belum tentu saya dapat di kelas, apalagi jika ada momen khusus seperti idul adha,” jelasnya. Pada momen tersebut ia diharuskan melakukan proses dari produksi hingga distribusi, proses ini menjadi ajang baginya untuk menerapkan ilmu yang ia pelajari dan mendapatkan pengalaman yang berguna untuknya di kemudian hari.
Menghadapi Tantangan Namun, seperti mendapatkan beasiswa pada umumnya, akan selalu ada tantangan ataupun hambatan. Para kuncen ini tentu juga mengalaminya.
Sendirian di tengah malam bisa dibilang sebagai tantangan. Bayangkan saja, dengan suasana malam yang mencekam, tidak ada riuh tetangga atau bisingnya kehidupan malam. Hanya berteman dengan dinginnya malam dan sunyinya kegelapan, tentu bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
Tak hanya itu, air di kamar mandi komplek sekre sering tidak mengalir di pagi hari. “Waduh kalo air lagi enggak ngalir, saya langsung kalang kabut. Cuman ada dua pilihan, numpang mandi di tempat lain atau enggak mandi sekalian hahaha,” jawab Rosma sambil tertawa.
Sementara Genta merasa mendapat tantangan yang lebih sulit. Waktunya banyak tersita mengurusi sapi sehingga semakin berkurangnya waktu untuk bersosialisasi. “Dengan tanggung jawab untuk mengurus sapi-sapi ini, saya harus merelakan waktu luang saya untuk para hewan ini."
“Bisa dibilang saya lebih sering berinteraksi dengan sapi ketimbang dengan teman saya,” jawabnya dengan pasrah. Namun, ia menyatakan tantangan ini bisa membantunya untuk memperoleh relasi untuk dunia pekerjaan walaupun harus mengorbankan waktu interaksinya.
Namun pada akhirnya, dalam mendapatkan beasiswa selalu perlu perjuangan. Bahkan beasiswa tidak resmi ala para kuncen ini. Jadi apakah anda tertarik mengikuti jejak kuncen untuk memperoleh tunjangan tempat tinggal ini?