Pakar: Tak Ada Gen Murni Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 16:18 WIB
Antropolog mengatakan, mereka yang mengatakan pribumi non pribumi, adalah sebuah kebodohan mendasar. Mereka lupa siapa dirinya.
Para pembicara dalam Seminar Kebinekaan Warisan Budaya Nusantara, yang diadakan di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/5). Dari kiri ke kanan: Prof. Dr. Harry Truman Simanjuntak, Prof. dr. Herawati Supolo-Sudoyo, Dr. Kartini Sjahrir, dan Dr. W. Djuwita Sudjana Ramelan, M.Si (CNN Indonesia/Deddy S)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir-akhir ini ramai orang yang menyebut soal pribumi dan nonpribumi. Padahal faktanya, menurut pakar, sesungguhnya secara genetika leluhur orang Indonesia berasal dari belahan bumi yang lain.

“Tidak ada gen murni Indonesia,” kata Prof. Dr. Herawati Supolo-Sudoyo M.S. Ph.D, ahli genetika dari Lembaga Eijkman, dalam seminar Kebinekaan, Warisan Budaya Nusantara, yang diadakan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Jabodetabek, di Jakarta, Selasa (16/5). “Kita merupakan pencampuran genetika dan semua berasal dari Afrika.”

Seminar ini menghadirkan pula arkeolog senior Profesor Dr. Harry Truman Simanjuntak, antropolog dan mantan dubes Indonesia di Argentina, Dr. Kartini Sjahrir. Seminar dipandu oleh dosen jurusan Arkeologi Universitas Indonesia, Dr. W. Djuwita Sudjana Ramelan, M.Si.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Herawati mengatakan, fakta keilmuan itu didapatkan melalui penelitian di lapangan dan di laboratorium, melibatkan berbagai bidang keilmuan. Dia mengatakan, Indonesia memiliki 719 bahasa dan kemungkinan ada 719 genetika yang berbeda. Indonesia, kata dia, menjembatani Asia dengan Pasifik, sehingga terjadi persilangan migrasi manusia dari Asia ke Australia.

DNA, kata Prof. Herawati, adalah penanda migrasi. Dari hasil penelitian itu diketahui ada arus migrasi dari Afrika selama beberapa gelombang. "Bukti-bukti genetik, kebudayaan, hingga bahasa, memang menunjukkan evolusi pembauran manusia nusantara sejak ribuan tahun lalu dan kian intensif sejak pembentukan Indonesia sebagai negara berdaulat tahun 1945," kata dia.

Adapun arkeolog senior Profesor Dr. Harry Truman Simanjuntak, mengatakan kebinekaan adalah keniscayaan di bumi Indonesia. Sebab, sejak zaman prasejarah pun nusantara sudah menunjukkan berbagai perbedaan manusia dan kebudayaannya.

“Indonesia tidak sekadar bineka, tapi bineka yang amat sangat,” kata Prof. Truman. “Kita punya 300 lebih kelompok etnis, bayangkan betapa kayanya kita.”

Truman menyayangkan munculnya pihak-pihak yang ingin merobek-robek kebinekaan Indonesia. Padahal kebinekaan adalah identik dengan Indonesia dan itu tidak bisa diubah begitu saja.

Kata Truman, kebinekaan sudah ada sejak 1,5 miliar tahun yang lalu, saat bumi nusantara masih dihuni manusia   purba Homo erectus. Saat manusia purba ini punah, muncul Homo sapiens yang juga memperlihatkan pohon kebinekaan.

“Kalau guru kita di sekolah kita mengatakan bahwa leluhur kita berasal dari Yunan, itu benar adanya,” ujar Truman. “Banyak bukti yang mendukung itu, mereka datang sekitar 4300 tahun yang lalu.”

Dr. Kartini Sjahrir menambahkan bahwa kemajemukan adalah satu paket dari pendiri negeri ini, yang dijadikan sebagai konstruksi sosial Indonesia. “Kita ini tidak mungkin tidak harus menjadi negara majemuk,” katanya.

Antropolog ini mengatakan Indonesia tak bisa menjadi negara tertutup karena kemajemukan adalah sesuatu yang final di sini. “Yang mengatakan 'Cina-Cina, pribumi non pribumi', adalah sebuah kebodohan mendasar,” katanya. “Mereka lupa siapa dirinya, seperti Malin Kundang lupa pada ibunya.”
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER