Jakarta, CNN Indonesia -- Air minum atau biasa disebut air putih, rasanya apa? Kebanyakan kita akan bilang, tak ada rasanya sama sekali. Tapi kalau tak ada rasanya, kok kita tahu yang sedang kita minum itu air putih?
Sebuah penelitian terbaru telah menyingkapkan jawabannya. Jadi, lidah kita sendiri punya cara tersendiri dalam mendeteksi air putih.
Lidah mengetahui bahwa yang kita minum adalah air bukan dengan mencicip air itu sendiri, melainkan dengan mendeteksi
acid, atau yang bisa kita sebut asam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mamalia, seperti kita manusia, membutuhkan air untuk bertahan hidup. Jadi, mamalia perlu memastikan apakah yang mereka minum itu air atau bukan. Indera pengecap kita sudah berevolusi untuk mendeteksi substansi yang kita perlukan, seperti gula dan garam.
“Jadi, mendeteksi air juga perlu indera,” kata Yuki Oka, yang belajar mengenai otak di Institut Teknologi California di Pasadena, seperti dikutip sciencenewsforstudents.org, baru-baru ini.
Oka dan timnya menemukan area di otak yang disebut
hypothalamus yang bisa mengontrol rasa haus. Tapi otak sendiri tak bisa mengecap, bukan? Ia harus menerima sinyal dari mulut, yang mempunyai indera pengecap yaitu lidah.
“Harus ada sensor yang mengecap air, sehingga kita bisa memilih cairan yang benar,” tutur Oka. Kalau tidak, bisa saja kita meminum cairan lain. Kalau itu racun, waduh, alamat melayang nyawa kita.
Untuk melacak pengecap air ini, Oka dan timnya meneteskan cairan berbeda-beda pada lidah tikus: manis, asam, dan rasa gurih. Mereka juga meneteskan air murni.
Pada saat yang sama, mereka merekam sinyal elektronik dari sel saraf yang tersambung ke indera pengecap. Seperti diduga, tikus menunjukkan respons yang kuat atas rasa-rasa tersebut, termasuk air murni.
Penjelasan ilmiahnya begini: jadi mulut kita itu kan mengandung liur, yang terdiri dari campuran enzim dan molekul lain, termasuk
ion bicarbonate, yaitu molekul kecil dengan muatan negatif.
Bicarbonate membuat liur dan mulut jadi agak
basic, yaitu punya pH lebih tinggi dari air murni.
Ketika air murni masuk ke mulut, ia akan menyapu liur. Maka sebuah enzim di mulut pun kemudian masuk menggantikan
ion-ion tadi. Enzim ini terdiri dari karbondioksida dan air untuk membuat
bicarbonate. Efek sampingnya, ia juga memproduksi
proton.
Nah,
bicarbonate itu
basic, sedang
proton itu asam. Di sinilah, indera pengecap kita mendeteksi asam, seperti halnya mendeteksi rasa asam pada lemon. Tapi bukan berarti air itu rasanya asam lho ya.