Jakarta, CNN Indonesia -- Ilmuwan perempuan masih sedikit jumlahnya kalau dibandingkan dengan ilmuwan pria. Isu ini menjadi salah satu perhatian di ajang L’Oreal Girls in Science 2017.
“L’Oréal terus berkomitmen untuk mempromosikan sains terutama memajukan para perempuan muda dalam sains. Semoga komitmen ini dapat melahirkan lebih banyak ilmuwan perempuan muda, karena perempuan dalam sains mampu mengubah dunia,” tutup Presiden Direktur L’Oreal Indonesia Umesh Phadke, di Jakarta, baru-baru ini.
Bagaimana sih peran perempuan dalam sains dan bagaimana supaya kamu, kaum perempuan, bisa menjadi ilmuwan top tak kalah dengan pria? Simak penuturan para jawara kompetisi ini:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim SMA Plus Pembangunan JayaJuara 1 L’Oreal Girls in Science 2017
 Ashilla Maitsa, Alia Reiza, dan Ayu Sekar Tunjung dari SMA Plus Pembangunan Jaya. (CNN Indonesia/Deddy S) |
Kita sebagai generasi muda di era global, harus mengubah persepsi orang bahwa perempuan itu tempatnya di rumah saja. Pandangan itu harus diubah, sebab perempuan itu kemampuannya banyak. Ayo para perempuan muda lebih semangat untuk menemukan sesuatu yang baru. Sekarang juga kan sudah ada Internet, jadi mari cari jawaban-jawaban sains.
Tim SMA Negeri 3 MalangJuara 2 L’Oreal Girls in Science 2017
 Ardhani Sugiharto Putri, Feby Nadya Sabrina, dan Lintang Cahyaning Ratri, dari SMAN 3 Malang (CNN Indonesia/Deddy S). |
Perempuan harus berani mengejar cita-citanya. Kalau mau jadi ilmuwan harus berani kejar. Perempuan itu kan makhluk yang sabar, jadi jangan mudah menyerah. Perempuan juga pemberani, jangan mau kalah dengan laki-laki.
Tim SMA Negeri 1 Bojonegara Juara favorit L’Oreal Girls in Science 2017
 Lia Hikmatul Maula, Risya Amini, dan Yanti Oktofiani dari SMAN 1 Bojonegara (CNN Indonesia/Deddy S). |
Kami untuk para perempuan, walaupun perempuan, kita harus berkarya demi bangsa ini dan jangan patah semangat. Kita juga bisa seperti laki-laki. Berkaryalah menemukan penemuan-penemuan baru.
Yonita Tyas LokitaGuru SMA Plus Pembangunan Jaya,
Inspiring Educator Ibu Guru Yonita Tyas Lokita, guru di SMA Plus Pembangunan Jaya yang meraih predikat guru inspiratif di ajang L’Oreal Girls in Science 2017. (CNN Indonesia/Deddy S) |
Perempuan itu punya potensi banyak untuk menjadikan sains berkembang. Karena perempuan itu dekat dengan sains, karena dia perasa, dia pemerhati, perempuan punya kans untuk jadi ilmuwan yang besar. Karena bagian dari sains itu adalah perasa dan memperhatikan sekitar.
Yang harus dilakukan adalah mau maju. Terkadang perempuan merasa lemah, merasa enggak bisa. Keinginan dari dalam dia harus ada untuk maju. Jangan merasa under estimate dari diri sendiri. Perasaan under estimate itu mungkin muncul karena kultur yang menganggap laki-laki lebih tinggi. Perempuan hanya di rumah, memasak, ibu rumah tangga. Padahal meski jadi ibu rumah tangga, perempuan bisa mengembangkan ilmunya.