Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian terbaru mendapati bahwa kucing liar awalnya didomestikasi di Timur Tengah, sebelum menyebar ke berbagai belahan dunia. Domestikasinya sendiri berlangsung alami pada 19.000-9.500 tahun lalu.
Sedangkan migrasinya bermula lewat migrasi darat. Petani mula-mula membawa kucing ke Eropa dari Timur Tengah pada 6.400 tahun lalu. Kesimpulan ini ditarik melalui penelitian DNA dari 352 kucing kuno.
Migrasi gelombang kedua terjadi melalui laut, pada 5.000 tahun lalu. Itu saat kucing-kucing dari Mesir dengan cepat ‘menjajah’ Eropa dan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian ini, seperti dilansir sciencenewsforstudents.org, diterbitkan di jurnal Nature Ecology & Evolution edisi bulan lalu.
Domestikasi sendiri berlangsung dalam proses yang panjang dan lambat. Ini adalah proses ketika manusia mengadaptasikan hewan liar dan tumbuhan, agar menjadi jinak dan bisa dimanfaatkan.
Serigala kemudian jadi anjing. Ox liar jadi sapi. Begitu juga kucing liar menjadi kucing rumahan.
Mengenai lokasi di mana dan kapan domestikasi kucing terjadi, masih jadi perdebatan. Soalnya, ilmuwan hanya punya data DNA kucing modern untuk mencari tahu jawabannya.
Data DNA itu menunjukkan bahwa kucing rumahan pertama adalah hasil domestikasi kucing liar Afrika. Eva-Maria Geigl dan Thierry Grange mendapatkan data itu melalui penelusuran mendalam terhadap sejarah genetika kucing.
Kedua ahli yang bekerja di Institute Jacques Monod di Paris, Prancis, ini meneliti data
mitochondria kucing-kucing itu.
Mitochondria adalah struktur kecil penghasil energi di sel.
Mitochondria ini mengandung DNA. Dan
mitochondria ini diturunkan dari Ibu ke keturunannya. Nah, ilmuwan menggunakan tipe-tipe DNA dari
mitochondria yang berbeda untuk melacak sang betina di keluarga kucing.
Geigle, Grange, dan koleganya mengumpulkan data DNA
mitochondria dari 352 kucing kuno dan 28 kucing liar modern dengan rentang waktu selama 9.000 tahun. Kucing-kucing ini berasal dari Eropa, Afrika dan baratdaya Asia.
Pada 10.000-9.500 tahun lalu, kucing liar Afrika (
Felis silvestris lybica) kemungkinan jadi jinak sendiri. Mereka berburu hewan pengerat di rumah-rumah petani awal di Timur Tengah.
Manusia saat itu kemungkinan mendorong kucing itu berkeliaran di dekatnya untuk mengontrol hama macam tikus, ular, dan sebagainya. “Prinsipnya hubungan yang saling menguntungkan,” tutur Grange.
Beberapa orang kemudian sangat dekat dengan kucing. Sebagai contoh, seseorang di kepulauan mediterania Siprus pada 9.500 tahun lalu dikubur bersama seekor kucing.
Geigl mengatakan, ini indikasi bahwa manusia dan kucing sudah lama memiliki relasi yang dekat. Saat petani mula-mula di Timur Tengah bermigrasi ke Eropa, mereka pun membawa kucing-kucingnya.