Rekor Kereta Peluru Tercepat Kembali ke Tangan China

CNN Indonesia
Jumat, 25 Agu 2017 15:26 WIB
Rekor kereta api tercepat di dunia akhirnya kembali ke pangkuan China. Kereta peluru China itu bisa melesat 350 km/jam dan sudah beroperasi.
Ilustrasi kereta peluru di China. (Foto: REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rekor kereta api tercepat di dunia akhirnya kembali ke pangkuan China. Kereta peluru China itu bisa melesat 350 km/jam, dengan kecepatan maksimum 400 km/jam.

Kereta peluru yang dinamai Fuxing alias ‘Peremajaan’ sudah beroperasi pada 21 Agustus lalu, melayani rute Beijing-Tianjin Intercity Railway, seperti dilansir Xinhua.

Rutenya akan diperluas pada 21 September, dengan melayani perjalanan dari Beijing ke Shanghai dan sebaliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China sebelumnya sudah memegang rekor kereta peluru tercepat sedunia. Tapi pada 2011, terjadi kecelakaan dua kereta peluru yang menewaskan 40 orang dan melukai 200 orang lebih.

Pemerintah negeri Tirai Bambu pun menurunkan kecepatan maksimum kereta peluru dari 350 km/jam menjadi 300 km/jam.

Setelah diuji pada 27 Juli pada kecepatan maksimum, Fuxing akhirnya mendapatkan izin beroperasinya. Kereta ini akan melayani tujuh trip per hari dari Beijing ke Shanghai dengan waktu perjalanan 4 jam 30 menit dengan kecepatan 350 km/jam, dari sebelumnya 5 jam dengan kecepatan 300 km/jam.

Sebagai perbandingan, kereta peluru di Amerika Serikat, Amtrak, berkecepatan maksimum 241 km/jam, tapi hanya setengah saja armadanya yang beroperasi dengan kecepatan 161 km/jam ke atas.

Di Jepang sendiri, kereta peluru berkecepatan sampai 500 km/jam masih dalam pengujian. Teknologinya memakai magnetic levitation atau disebut juga teknologi maglev. Tapi kereta ini belum akan beroperasi sampai 2027.

Miliuner Elon Musk sendiri mengusulkan teknologi Hyperloop, kereta berbentuk tabung yang bisa membawa penumpang dalam kecepatan sampai 1.220 km/jam. Tapi teknologi ini masih akan menjalani tes kecepatan awal yaitu 322 km/jam.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER