Jakarta, CNN Indonesia -- Pada masa prasejarah, tanaman yang dikonsumsi dan dibudidayakan di Papua dan Pasifik lebih didominasi buah-buahan dan umbi-umbian daripada biji-bijian. Padi tidak dikenal pada masa itu.
Di antara umbi-umbian, yang terpenting adalah keladi dan umbi (
Dioscorea alata). Di Papua, tanaman sagu tumbuh secara alami di rawa-rawa. Sementara itu talas, dan pisang ditanam di lahan dekat hutan dengan hanya sedikit pemangkasan pohon dan tanpa pembakaran.
Peter Matthews (1991:69) menunjukkan bahwa nenek moyang talas yang dibudidayakan di Papua dan Pasifik merupakan bentuk liar dari
Colocasia exculenta var. aquatilis, yang tersebar dari India sampai Australia bagian utara dan Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara buah-buahan yang penting di Papua, pisang telah dibudidayakan secara lokal dari spesies
Australimusa di Maluku dan Papua. Ciri pisang jenis ini adalah memiliki tangkai buah tegak lurus ke atas.
Kelapa asal usulnya tidak pasti, mungkin pertama kali dibudidayakan (atau setidaknya ditanam secara sistematis) di kawasan Pasifik.
Penelitian arkeologi oleh Hope dan Spriggs (1982) menunjukkan dan sisa-sisa kelapa ditemukan di lapisan yang terbentuk sebelum ada manusia di Pulau Aneityum, Vanuatu. Harries (1978) percaya bahwa kelapa yang berbuah memanjang dan bersabut tebal mungkin pertama kali dibudidayakan oleh penduduk Papua dan kepulauan Melanesia sendiri.
Berdasarkan konsentrasi dari berbagai jenis tebu di Papua dan pulau-pulau Melanesia, J. N. Warner (1962) menyatakan bahwa tebu adalah jenis tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Papua dan pulau-pulau di Melanesia.
Tebu ada yang ditanam dan ada yang tumbuh liar, dan merupakan tumbuh-tumbuhan yang sangat penting pula. Di antara keenam jenis tebu yang ada di dunia, tiga jenis tumbuh liar di Papua, yaitu
Saccharum officinarum L.,
Saccharum spotaneum L.,
Saccharum robustus brandes jeswiet. Ketiga jenis tebu itu tumbuh di Papua dengan berbagai varietasnya, sedang daerah persebaran
Saccharum robustus hanya di Papua dan pulau-pulau Melanesia hingga New Hebrides.
Berbagai varietas tebu itu sangat penting dalam kehidupan penduduk Papua.
Saccharum officinarum yang banyak mengandung gula dan memiliki serat-serat yang sangat lembut digemari orang Papua untuk dikunyah. Berbagai varietas lainnya dipakai sebagai bumbu dan obat, sedang jenis
Saccharum robustus, yang tidak banyak mengandung gula, mempunyai serat-serat yang keras.