Jayapura, CNN Indonesia -- Pada masa prasejarah, sekitar 3000 tahun yang lalu di kawasan Pasifik datang gelombang penduduk baru yang berbahasa Austronesia. Orang-orang Austronesia ini meninggalkan Taiwan dengan perjalanan laut menggunakan perahu layar bercadik.
Kebudayaan dan teknologi orang Austronesia ini sudah sangat maju. Mereka telah menjinakkan ayam, anjing dan babi serta membiakkan tanaman biji-bijian terutama padi. Peralatan hidup yang mereka pergunakan sudah lebih baik. Organisasi kemasyarakatannya pun sudah terstruktur dengan sistem hirarki dimana para pemimpinnya dijabat secara turun-temurun.
Peter Bellwood (1997), dalam buku Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago, mengungkapkan bahwa orang-orang Austronesia yang datang ke Pasifik bermukim di sepanjang tepi pantai. Penghunian wilayah pesisir yang dapat dilakukan dengan mudah dan cepat rupanya lebih diminati daripada penghunian wilayah pedalaman yang lebih membutuhkan tenaga, dan lagi di beberapa tempat sudah dihuni oleh penduduk lain yang mungkin tidak bisa menerima mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertanian padi menjadi kurang penting, para pemukim Austronesia di Pasifik mendasarkan ekonomi mereka semata-mata pada umbi-umbian, pohon buah, dan tanaman pangan bertunas lainnya.
Orang Austronesia yang masuk di Papua mendiami pesisir utara Papua, Teluk Cenderawasih dan pesisir Kepala Burung. Orang Austronesia memperkenalkan pada orang Papua yaitu budaya rumah panggung, pembuatan dan penggunaan gerabah, pembuatan tato, penggunaan bahasa austronesia, penggunaan layar dan cadik pada perahu, serta pemeliharaan babi, anjing dan ayam.