Jakarta, CNN Indonesia -- SMP Labschool Kebayoran meraih
grand prize dalam ajang World Creativity Festival (WCF) 2017 di Daejeon, Korea Selatan, yang digelar pada 20-24 Oktober 2017. Ini adalah kompetisi kreativitas berbasis sains dan teknologi yang diselenggarakan oleh Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST).
SMP Labschool Kebayoran mengirimkan empat tim ke kompetisi se-Asia Pasifik tersebut. Mereka didampingi oleh ibu Juju Julaelah dan pelatihnya, Ibu Dyah. Total delapan siswa yang diberangkatkan.
Mereka adalah Muhammad Rafa Ibnusina Jafar, Juan Ariel Zhillan Ramadhan, Sashi Kirana Dania Putri, Neylan Rabbani, Wilma Irvina Raffani, Sekar Aulia Rachmasari, Muhammad Daffa Ramadhan, dan Aqila Zahra Fauzan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan
grand prize diraih oleh Muhummad Rafa Ibnusina Jafar dan Juan Ariel Zhilan Ramadhan yang termasuk ke dalam Batt Man Team. Keduanya mempresentasikan karyanya berupa ide untuk pengelolaan sampah baterai.
Adapun Aqila Zahra dan Muhammad Daffa dari No Rad Team meraih medali perunggu. Karya mereka membahas tentang bahaya radiasi pada ponsel. Medali emas pun diraih siswa SMP Labschool Kebayoran untuk kategori individu, yaitu Wilma Irvina Raffani.
Tim lain yang bertanding adalah Sashi dan Neylan yang membentuk tim Fighter dengan mempresentasikan bakteri pada dasi. Adapun pun Sekar Aulia dan Wilma Irvina dari Sars Team mempresentasikan tentang pelampung berpenghangat.
Ibu Juju mengatakan salut pada daya juang anak-anak didiknya saat mengikuti lomba. Mereka berusaha dengan gigih untuk menyampaikan presentasi terbaik. Apalagi saat mereka melihat betapa hebohnya presentasi dari negara lain. Meski sempat lemas demi melihat properti penelitian dari peserta Korea Selatan, anak-anak itu tak putus semangat.
Perjalanan yang jauh memang tak memungkinkan tim dari SMP Labschool membawa seluruh properti penelitian mereka. “Anak-anak itu akhirnya mengatasinya dengan mempersiapkan presentasi melalui video dan foto,” kata Ibu Juju.
Pada kompetisi itu, siswa-siswi SMP Labschool Kebayoran juga mengikuti pertunjukan kebudayaan dan mereka menampilkan tarian dari Papua. “Penampilan mereka disambut
standing applause dari semua penonton,” kata Ibu Juju, bangga. Dia berharap, keberhasilan ini bisa memicu siswa-siswi lain di Labschool untuk aktif mengikuti berbagai lomba di tingkat nasional maupun internasional.
 Tim SMP Labschool saat menampilkan tarian Papua pada malam kebudayaan. (Dok. SMP Labschool Kebayoran) |