Jakarta, CNN Indonesia -- Di sebuah kota kecil di Arkansas, kalkun dijatuhkan dari ketinggian menggunakan pesawat, sebagai sebuah tradisi tahunan. Tradisi ini sudah diprotes oleh aktivis penyayang binatang. Fakta menunjukkan, kalkun tak bisa terbang sebenarnya. Tapi dijatuhkan dari ketinggian, kalkun tetap bisa selamat kok.
Itu berkat sayapnya. Kalkun, seperti kebanyakan unggas yang tak bisa terbang, sayap mereka rupanya masih bisa menghasilkan daya angkat, yang mana ini membantu kalkun selamat saat dijatuhkan dari ketinggian.
“Tapi daya angkat itu tak cukup dipakai untuk terbang,” kata Michael Habib, profesor anatomi di Universitas Southern California, seperti dikutip Live Science, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, ternyata ada perbedaan juga antara kalkun peliharaan dan kalkun liar. Kalkun peliharaan memang bisa menghasilkan daya angkat, tapi durasinya tak bisa lama, tergantung sampai kapan mereka bisa mengepakkan sayap.
Habib mengatakan, kalkun peliharaan itu kuat untuk periode singkat. Seperti manusia juga, yang bisa berlari kencang saat lari jarak pendek. Tapi, kalau terlalu lama, kalkun akan kesulitan dan berhadapan dengan bahaya.
Pada periode yang singkat tadi, kalkun bisa terbang sebagaimana halnya burung yang memang bisa terbang. Caranya juga mirip.
Saat terbang, sayap burung mendorong udara ke bawah dan menghasilkan dorongan yang mendorong burung ke atas. Gerakan sayap ini juga bisa menghasilkan gerakan maju, sekaligus gaya angkat. Sebabnya kepadatan lapisan udara di bawah sayap akan lebih besar ketimbang di atasnya. Ini juga yang membuat ada burung yang bisa melayang seperti burung elang. Adanya gaya maju dan dorongan juga membuat beberapa burung bisa meluncur dalam waktu lama, seperti burung albatros, yang punya sayap panjang dan tubuh kecil.
Tapi kalkun peliharaan punya tubuh yang besar dan sayap yang kecil. Alhasil, terbangnya pun sekadarnya saja. Jadi, dilemparkan dari ketinggian, bisa membahayakan nyawa mereka.
Berbeda dengan kalkun liar. Sama seperti burung lain dalam ordo mereka, yaitu
Galliformes, kalkun liar bisa terbang, tapi juga tak bisa lama-lama. Hanya dipakai saat mereka hendak naik ke pohon atau lari dari predator.
Di dalam ordo ini termasuk ayam, angsa, dan merak. Kadang-kadang ayam, angsa, dan merak muda memakai sayapnya untuk naik ke pohon atau untuk turun dari dahan yang tinggi.
(ded/ded)