Jakarta, CNN Indonesia -- Di ujung tahun 2017 lalu, Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Banda Aceh membuat gebrakan melalui penyelenggaraan konferensi sains internasional bertajuk “International Conference on Science and Technology Innovation” di Medan. Konferensi internasional ini mengundang Menteri Riset, Teknologi, Pendidikan Tinggi, Prof. H. M. Nasir, PhD., sebagai pembuka acara sekaligus Keynote Speaker.
Selain itu konferensi ini menghadirkan pembicara-pembicara dari Malaysia, Thailand, Filipina, Bangladesh, dan Singapura. Semuanya berasal dari jejaring ilmiah profesional akademisi di UUI. Dari Indonesia, pembicara berasal dari berbagai universitas ternama seperti Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada, dan ITS.
Sedang peserta berasal dari Amerika Serikat, China, Jepang, Malaysia, Thailand, Bangladesh, dan Singapura. Konferensi internasional ini memfasilitasi para peserta dari berbagai perguruan tinggi itu untuk dapat masuk publikasi jurnal ilmiah terindex Scopus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi perguruan tinggi yang mengirimkan 15 presenter akan difasilitasi ke dalam 10 publikasi jurnal internasional, yang mana hal ini samgat diperlukan untuk mendorong karier dan jabatan fungsional dosen.
Konferensi ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan kerjasama pendidikan dan penelitian antara Indonesia dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik. Rektor UUI Prof. Adjunct Marniati SE MKes mengatakan dengan konferensi internasional ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah penelitian berkualitas untuk dipublikasikan dalam jurnal bertaraf internasional di Index SCOPUS.
Lebih lanjut beliau mengatakan, kegiatan ini sudah dilaksanakan kedua kalinya sejak 2015 dan 2016 di Banda Aceh. Melalui ICoSTI ini tambahnya, jumlah peneliti semakin bertambah untuk dipublikasikan di jurnal internasional mengingat saat ini tantangan ke depan adalah zaman industri. Artinya, zaman ini membutuhkan peneliti yang berbasis industri yang bisa dikomersilkan.
Tidak menutup kemungkinan, konferensi internasional serupa akan diadakan di Jakarta atau bahkan di Kuala Lumpur (Malaysia) pada tahun depan. Rektor UUI optimis UUI akan dapat menyelenggarakan konferensi itu. “Tahun ini konferensi internasional kita adakan di Medan. Untuk 2018 direncanakan di Jakarta,” ujarnya seraya mengatakan akan melakukan ekspansi ke 5 negara di luar negeri nantinya untuk kegiatan yang sama.
Acara ini disambut positif. Rektor Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia, Prof Dato Dr Ahmad Zubaidi Bin Abdul Latif mengharapkan kegiatan ini dapat berjalan secara berkesinambungan setiap tahunya serta dapat terjalinnya kerjasama di bidang edukasi perguruan tinggi masing-masing, terutama menghasilkan penelitian dan jumlah peneliti yang bermutu dan berdaya saing tinggi di tingkat internasional.
UUI sendiri sudah mencatat prestasi di bidang penelitian ilmiah dengan terus meningkatkan jumlah indeksasi jurnal ilmiah Scopus. Di dalam usianya yang baru 3 tahun, UUI telah dapat meraih posisi rangking Scopus 135 dari 4.500 lebih universitas se-Indonesia.
(ded/ded)