Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial di Indonesia memiliki berjuta-juta pengguna yang aktif. Masyarakat Indonesia saat ini umumnya senang berbagi informasi. Dibarengi dengan perkembangan teknologi digital yang penetrasinya hingga berbagai kalangan, peredaran informasi menjadi kian sulit terbendung.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan, sedikitnya 170 juta masyarakat Indonesia memiliki minimal satu ponsel atau setidaknya satu SIM card. Dengan demikian, mereka bisa berbagi informasi dengan cepat.
Media sosial dan aplikasi pengirim pesat instan (chat apps) menjadi media favorit. Namun, rupanya hal ini menimbulkan suatu polemik baru. Bahkan Indonesia sampai diprediksi akan menjadi negara dengan pengguna sosial media paling aktif dan paling banyak. Salah satu alasan yang paling kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah karena perangkat-perangkat internet mobile semakin terjangkau harganya bagi masyarakat sehingga memungkinkan penetrasi jaringan pada user yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media sosial di kalangan muda dan dewasa di Indonesia semakin hari semakin aktif, sehingga konten-konten apapun dapat dengan cepat viral. Seperti misalnya peristiwa-peristiwa unik sampai pada hal yang mungkin tidak terpikirkan akan viral.
Media sosial juga merupakan tempat yang bebas berbicara, di mana warganet dapat menyampaikan dan membagi apa yang terjadi pada mereka atau di sekitar mereka. Hal ini berdampak positif dan negatif, terkait kebebasan berbicara tadi.
Selain digunakan sebagai arena kebebasan berbicara, internet juga menjadi ladang mata pencaharian bagi beberapa public figure ataupun pesohor macam selebgram. Adanya selebgram membuat masyarakat lebih mudah juga untuk mendapatkan informasi dan dapat mempromosikan sesuatu hal yang secara cepat dapat tersebar luas.
Media sosial memberi manfaat bagi pengunanya yang ingin berdagang secara online. Segala aktivitas secara perlahan semakin dimudahkan dengan perkembangan teknologi digital. Warganet dapat berkomunikasi dengan mudah dan dapat informasi mengenai hal-hal dari segala aspek, misalnya kuliner, tips dan tutorial, dan sebagainya.
Maka ada baiknya untuk memilah pemberitaan yang kita dapatkan di media sosial. Banyak hal positif yang dapat diambil, seperti untuk belajar, bekerja, rekreasi, bisnis, istirahat, marketing. Tetapi ada juga yang merugikan, terutama kalau kamu kurang berhati-hati bicara di media sosial. Karena itu, perlu menyaring dulu apa yang hendak disampaikan, supaya tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Apalagi, sekarang sudah ada aturan hukum penghinaan atau pencemaran nama baik dalam Undang-Undang ITE (Pasal 27 ayat 3). Belum lagi, penggunaan media sosial untuk kejahatan. Seperti, penipuan, penjualan barang-barang ilegal, bahkan sampai penjualan bayi.
Kamu perlu menggunakan media sosial dengan baik dan bijaksana. Berikut ini beberapa tipsnya:
1. Perhatikan berita yang disampaikan di social media, akurat atau hoax?
Perhatikan sumber beritanya, media apa yang menyampaikannya, bagaimana berita tersebut disampaikan. Apakah berdasarkan opini orang lain atau berdasarkan fakta. Biasanya berita yang akurat didasari oleh fakta.
2. Perhatikan sumber berita. Media yang dapat dipercaya biasanya akan menyampaikan berita yang akurat..
3. Berikan komentar, saran dan kritik yang bijaksana juga.
Ketika memberikan komentar, saran, kritik dan juga membagikan beritanya, gunakan tata bahasa yang baik dan sopan, tanpa ada kalimat yang mengandung SARA, ataupun menyinggung pihak lainnya.
4. Kritis dalam menanggapi berita
Menjadi kritis saat menerima berita, agar warganet tidak mudah ‘termakan’ oleh berita yang hoax dan dapat memilah berita dengan bijaksana
5. Pergunakan media sosial selayaknya dengan memenuhi etika dan norma yang berlaku
Demi memajukan perkembangan teknologi yang baik, baiknya juga warganet berlaku yang sesuai dengan tata norma yang ada.
Social media merupakan lingkungan yang secara langsung mempengaruhi pemikiran masyarakat. Segala informasi yang beredar, akan mempengaruhi pemikiran masyarakat. Warganet berperan dalam tiap postingan atau berita yang tersebar di media sosial.
Komentar-komentar di media sosial dapat memicu pro dan kontra bagi warganegt, terutama untuk beberapa post-an yang mengandung hal sensitif, terutama yang berkaitan dengan SARA. Yuk jadi warganet yang baik di media sosial demi membangun lingkungan yang sehat di media sosial Indonesia!
(ded/ded)