Setiap penduduk Indonesia perlu tahu contoh perilaku persatuan dan kesatuan di lingkungan, keluarga, masyarakat agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, persatuan dan kesatuan adalah nilai yang tertuang dalam dasar negara Indonesia yang disebut sebagai Pancasila. Nilai ini tertuang di sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Paket A Setara SD/MI Kelas VI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berjudul 'Jaga Arah, Jaga Persatuan', berikut penjelasan mengenai persatuan dan kesatuan.
Para negarawan Indonesia menetapkan persatuan dan kesatuan dalam Pancasila agar masyarakat menerapkan nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.
Persatuan dan kesatuan sendiri berarti saling mendukung, saling perhatian, dan saling menghargai meski masyarakat Indonesia memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan itu terdiri atas suku, agama, ras, adat istiadat, budaya, hingga bahasa. Kendati begitu, masyarakat yang berbeda-beda ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpecah-pecah dalam nama bangsa Indonesia.
Berikut contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat.
Kepribadian dan kemampuan pelajar dan guru tentu tidak sama. Begitu juga dengan pelajar yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya latar belakang keluarga, cara didik di rumah, dan kebiasaan-kebiasaan lain. Begitu juga dengan agama, adat, suku, dan lainnya.
Namun, antarpelajar harus saling menghargai perbedaan agar tidak ada perselisihan. Begitu juga dengan guru, pelajar harus menghormati guru. Berikut contoh persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah.
Setiap anggota keluarga memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda-beda, meski berasal dari darah keturunan yang sama. Hal ini dapat membuat pola pikir, ide, dan pendapat dari masing-masing anggota keluarga tidak sama.
Ketika berbeda, hal ini bukan tidak mungkin menimbulkan perpecahan. Maka dari itu, perlu nilai persatuan dan kesatuan di dalam keluarga.
Tujuannya agar ketika ada anggota keluarga yang merasakan bahagia, anggota keluarga yang lain ikut senang dengan hal tersebut.
Begitu juga sebaliknya, ketika ada kabar yang tidak menyenangkan dari anggota keluarga, saudara yang lainnya menenangkan dan memberi dukungan. Berikut contoh sikap persatuan dan kesatuan di rumah.
Nilai persatuan dan kesatuan juga harus diterapkan di kehidupan bertetangga, bermasyarakat, dan bernegara. Sebab, perbedaan antara keluarga yang satu dengan yang lain, masyarakat yang satu dengan yang lain semakin luas.
Misalnya, bukan cuma sebatas berbeda suku, agama, dan budaya, namun juga kemampuan ekonomi, pandangan politik, hingga kemampuan bersosialisasi. Maka dari itu, perlu persatuan dan kesatuan agar masyarakat tidak mudah terpecah dan saling tolong-menolong.
Berikut contoh sikap persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat, termasuk contoh persatuan dalam lingkungan bangsa dan negara.
Demikianlah contoh perilaku persatuan dan kesatuan di lingkungan, keluarga, masyarakat. Semoga bermanfaat.
(uli/fef)