Yaumul baats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur dalam proses menuju kehidupan kekal (daal al-khulud) pada hari kiamat.
Dalam buku Rangkuman Ilmu Pengetahuan Agama Islam Lengkap (RIPAIL) dituliskan bahwa yaumul baats ditandai dengan peniupan sangkakala yang kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Allah SWT membangkitkan seluruh manusia dari alam kubur, semua manusia akan berbondong-bondong untuk berkumpul ke padang mahsyar.
Kondisi padang mahsyar ini digambarkan seperti tempat lapang tanpa kehidupan, kecuali orang-orang yang mengalami kepayahan dahsyat dan tengah menunggu pertolongan dari Allah SWT.
![]() |
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini ada beberapa dalil Alquran yang menjelaskan tentang yaumul baats.
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَٱلْإِيمَٰنَ لَقَدْ لَبِثْتُمْ فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْبَعْثِ ۖ فَهَٰذَا يَوْمُ ٱلْبَعْثِ وَلَٰكِنَّكُمْ كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Wa qalallazina utul-ilma wal-imana laqad labistum fi kitabillahi ila yaumil-ba'si fa haza yaumul-ba'si wa lakinnakum kuntum la ta'lamun.
Artinya: "Dan berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit; maka inilah hari berbangkit itu, akan tetapi kamu selalu tidak menyakininya."
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
Wa nufikha fis-suri fa iza hum minal-ajdasi ila rabbihim yansilun.
Artinya: "Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka."
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ
Yauma'iziy yasdurun-nasu asytatal liyurau a'malahum.
Artinya: "Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka."
أَلَمْ يَرَوْا۟ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ ٱلْقُرُونِ أَنَّهُمْ إِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُونَ
A lam yarau kam ahlakna qablahum minal-quruni annahum ilaihim la yarji'un.
Artinya: "Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah kami binasakan, bahwasanya orang-orang yang telah kami binasakan itu tiada Kembali kepada mereka."
وَجَآءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَآئِقٌ وَشَهِيدٌ
Wa ja'at kullu nafsim ma'aha sa'iquw wa syahid.
Artinya: "Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyiksa."
Dalam penggalan surat Ar-Rum ayat 56 dijelaskan bahwa masih banyak yang tidak meyakini kebangkitan akhirat, padahal hari akhir itu mutlak akan terjadi atas izin Allah SWT.
Sebagai umat Islam, sudah sewajibnya kita percaya pada hari akhir sebagaimana dalam rukun iman kelima yaitu iman kepada hari kiamat atau hari akhir.
Ketika beriman kepada hari akhir, kita percaya bahwa seluruh alam semesta di dunia dan isinya akan mengalami kehancuran suatu hari nanti. Oleh karena itu, hikmah mengimani hari akhir ini diharapkan bisa menciptakan sikap seperti berikut:
Yaumul baats itu pasti, selama masih diberi kesempatan hidup sudah seharusnya kita umat manusia memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperbanyak amalan baik sebagai bekal akhirat.
(avd/juh)