Yaumul akhir atau Hari Kiamat merupakan hari berakhirnya seluruh kehidupan alam semesta di dunia.
Sebagaimana dalam rukun iman kelima bahwa setiap umat Islam wajib beriman kepada hari kiamat atau hari akhir. Sebab hari itu mutlak akan terjadi atas izin Allah SWT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Artinya: "Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah, dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya." (QS. Al-Ahzab ayat 63)
Kiamat tidak terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa tanda-tanda yang akan terjadi sebelumnya.
![]() |
Dikutip dari buku Rangkuman Ilmu Pengetahuan Agama Islam Lengkap (RIPAIL), berikut ini tahapan-tahapan yaumul akhir.
Yaumul barzakh terjadi di alam kubur, yaitu saat pintu-pintu gerbang menuju akhirat terbuka.
Pada tahap ini, malaikat Munkar Nakir akan menanyakan kepada setiap manusia mengenai seluruh amal perbuatannya, sebelum mereka dibangkitkan.
Yaumul ba'ats adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur dalam proses menuju kehidupan kekal (daal al-khulud) pada hari kiamat.
Fase ini ditandai peniupan sangkakala yang kedua. Ketika itu, Allah SWT membangkitkan seluruh manusia dari alam kubur dan mereka berbondong-bondong ke padang mahsyar.
Padang mahsyar digambarkan seperti lapangan luas tanpa kehidupan. Di tempat ini semua makhluk berkumpul untuk menunggu hisab.
Mulai dari makhluk pertama hingga makhluk yang terakhir hidup, termasuk manusia, jin, dan lainnya.
Tiba di yaumul hisab, di sini menjadi tempat dilakukannya perhitungan amal perbuatan manusia selama hidup di dunia.
Sekecil apa pun perbuatan yang pernah dilakukan manusia, baik itu amal kebaikan atau keburukan, semuanya akan diperhitungkan dengan adil.
Setelah dihitung secara adil, amal perbuatan tersebut akan ditimbang. Apakah lebih berat amal kebaikan atau keburukan.
"Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala-nya). Dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan." (QS.Al-Anbiya ayat 47)
Shirath adalah titian yang akan dilalui oleh seluruh umat manusia untuk menuju tempat yang telah ditetapkan Allah SWT.
Keadaan orang-orang yang melewati jembatan shirath bermacam-macam, sesuai dengan keimanan, perbuatan, dan dosa-dosa mereka.
Yaumul jaza merupakan yaumul akhir, sebagaimana Allah SWT melakukan pembalasan kepada makhluknya sesuai amal perbuatan mereka.
Apabila umat tersebut berat dengan amal kebaikan maka surga tempatnya, sedangkan umat yang berat dengan amal keburukan, maka mereka menjadi penghuni neraka.
(avd/juh)