Cara Membaca Tabel Periodik Kimia dengan Benar
Tabel periodik merupakan tabel yang mengelompokkan semua unsur-unsur kimia berdasarkan persamaan sifatnya.
Cara membaca tabel periodik kimia dengan benar penting diketahui, supaya kamu bisa mudah menentukan unsur kimia dalam bahan bereksperimen.
Lihat Juga : |
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai tabel periodik dalam unsur kimia.
Pengertian Tabel Periodik Kimia
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tabel periodik adalah susunan unsur-unsur kimia berdasarkan nomor atomnya.
Urutan tabel periodik dimulai dari nomor atom pertama paling rendah yaitu hidrogen, dan berakhir di nomor atom 118 yang tertinggi yakni oganesson.
Selain urutan nama dari golongan unsur kimia, pada tabel periodik juga terdapat nomor atom dan konfigurasi elektron.
Cara Membaca Tabel Periodik Kimia
Cara membaca tabel periodik kimia ini berawal dari kiri atas hingga ke kanan bawah. Unsur kimia yang ada di bagian kiri atas sampai ke bawah berarti memiliki nomor atom terkecil.
Sementara unsur kimia yang ada di bagian kanan sampai ke bawah menandakan nomor atomnya lebih besar. Yang disebut nomor atom ini angkanya mulai dari 1 sampai 118. Nomor atom adalah jumlah dari proton.
Membedakan Logam, Semi Logam, dan Non-Logam di Tabel Periodik
Merujuk dari ptable, di tabel periodik kimia terdapat unsur-unsur yang dikelompokkan ke dalam logam, semi logam, dan non-logam.
1. Unsur logam
Logam adalah unsur kimia yang sifatnya keras, kuat, liat, serta mampu menghantarkan listrik. Namun ada juga wujud logam cair yaitu air raksa.
Berikut ini yang termasuk unsur logam dan contohnya:
- Tembaga (Cu): uang logam, perhiasan, kabel listrik, gagang pintu.
- Seng (Zn): seng yang digunakan sebagai atap rumah yaitu logam perak.
- Platina (Pt): knalpot motor atau mobil.
- Besi (Fe): logam dengan campuran karbon yang menghasilkan baja.
- Emas (Au): logam mengilap berwarna kuning berat untuk bahan perhiasan.
- Nikel (Ni): bahan-bahan stainless steel, hingga komponen baterai mobil listrik.
- Krom (Cr): bahan logam untuk membuat perabotan rumah tangga hingga bumper kendaraan.
2. Unsur-unsur non-logam
Unsur non-logam adalah kebalikan dari logam. Sifatnya tidak mengilap, penghantar listrik yang rendah, dan tidak dapat ditempa.
Berikut ini yang termasuk unsur non-logam dan contohnya:
- Brom (Br): ion bermuatan negatif yang termasuk komponen pembentuk gas bromine.
- Fluor (F): flouride untuk bahan campuran pasta gigi.
- Yodium (I): bahan untuk membuat garam dapur.
3. Unsur semi-logam
Semi logam atau metaloid adalah sifat peralihan dari logam dan non-logam. Dikarenakan sifatnya semikonduktor, unsur ini banyak digunakan untuk komponen elektronik.
Berikut ini yang termasuk unsur non-logam dan contohnya:
- Arsen (As): senyawa kimia alami dari kerak bumi, bisa ditemukan di air, udara dan tanah.
- Silikon (Si): senyawa ini terdapat pada batu granit keras, tanah liat, atau pasir.
- Germanium (Ge): termasuk unsur langka yang hanya ada di batuan seng pekat, atau batu bara.
Itulah cara membaca tabel periodik kimia yang bisa kamu coba langsung, sambil melihat tabel periodiknya.
(avd/juh)