Anyer Panarukan merupakan sebutan untuk jalan yang membentang dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Sejarah Anyer Panarukan sendiri dimulai pada masa kepemimpinan Herman Willem Daendels.
Daendels membangun jalan raya ini sepanjang 1.100 km dari Anyer (Jawa Barat) hingga Panarukan (Jawa Timur). Tujuan dibangunnya jalan ini adalah untuk memudahkan mobilisasi militer dan perekonomian di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Buku Sejarah Indonesia SMA Kelas XI Kurikulum 2013 oleh Kemendikbud, jalan tersebut dikenal dengan beberapa sebutan, seperti De Groote Postweg, Jalan Daendels, dan Jalan Post Anyer-Panarukan.
![]() |
Pembangunan Jalan Raya Anyer sampai Panarukan dibangun Daendels saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1808 sampai 1811.
Selain untuk memudahkan mobilisasi dan perekonomian, tujuan lainnya dibangun jalan ini adalah untuk mengamankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.
Selain itu, jalan ini juga bertujuan untuk melancarkan penyampaian informasi melalui dinas pos. Pasalnya, kala itu, Jawa digunakan sebagai basis militer Prancis untuk melawan pasukan Inggris di kawasan Hindia Belanda.
Saat itu, Pulau Jawa menjadi titik terpenting perlawanan Prancis-Inggris. Inggris telah menguasai lautan di Samudra Hindia dan pasukan Prancis kesulitan memindahkan pasukan melalui jalur laut.
Raja Louis memerintahkan Daendels untuk membangun Jalan Raya Anyer Panarukan. Jalan ini dibangun untuk memindahkan para tentara dari Batavia agar dapat segera menyebar ke Pulau Jawa.
Pembangunan resmi dimulai pada Mei 1808, sedangkan di Sumedang masih terbentur kondisi alam yakni batu cadas.
Merujuk jurnal berjudul Perkembangan Jalan Raya di Pantai Utara Jawa Tengah sejak Mataram Islam hingga Pemerintahan Daendels oleh Paramita, luas Jalan Anyer-Panarukan tersebut memiliki lebar 7,5 meter. Jalan raya dibatasi lapisan batu di dua sisi dan diberi tanda tonggak batu setiap 150 meter.
Pembangunan jalan raya ini dikenal dengan sistem kerja paksa. Para pekerjanya dipaksa bekerja tanpa diberi upah dan menelan banyak korban jiwa. Banyak dari pekerja meninggal akibat kelelahan dan terkena penyakit malaria.
Pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan melewati Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Cadas Pangeran, Majalengka, Cirebon, sampai Jawa Tengah. Dari Cirebon sampai Surabaya, pembangunan jalan berada di wilayah jalur pantai utara.
Di daerah Bandung saat ini, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Asia Afrika, dan Jalan Ahmad Yani.
Lihat Juga : |
Demikian lokasi, tujuan, dan sejarah Anyer Panarukan. Selamat belajar dan informasi ini dapat membantumu mempelajari sejarah.
(juh)