Pemilihan umum (pemilu) dengan sistem proporsional tertutup tengah menjadi pembicaraan publik. Namun, apa itu sistem proporsional tertutup?
Gagasan untuk menyelenggarakan pemilu dengan sistem proporsional tertutup mencuat di publik karena sejumlah pihak melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugatan itu berupa permintaan agar MK mengubah sistem pemilu di Indonesia pada tahun depan, yaitu dari terbuka menjadi tertutup.
Sistem proporsional terbuka adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih beberapa wakil rakyat di suatu daerah pemilihan (dapil) yang merupakan anggota partai politik.
Sistem ini telah digunakan oleh Indonesia pada pemilu sebelumnya.
Sementara sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, sehingga tak bisa memilih wakil rakyat secara personal.
Berikut penjelasan lengkap mengenai sistem proporsional tertutup seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Menurut Buku Pemilu Dalam Transisi Demokrasi Indonesia: Catatan Isu dan Kontroversi (2018) oleh Januari Sihotang, sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan di mana rakyat hanya memilih partai.
Dengan begitu, wakil rakyat terpilih nantinya ditetapkan oleh partai politik berdasarkan nomor urut.
Berikut beberapa perbedaan antara sistem proporsional terbuka dan tertutup dikutip dari Buku Hukum Pemilu di Indonesia (2023) oleh Abdul Hakam Sholahuddin dkk.
Perbedaan | Sistem Proporsional Terbuka | Sistem Proporsional Tertutup |
1. Pelaksanaan | Partai politik mengajukan daftar calon yang disusun berdasarkan abjad atau undian. | Partai politik mengajukan daftar calon yang disusun berdasarkan nomor urut. |
2. Metode pemberian suara | Rakyat atau pemilih hanya memilih salah satu nama calon. | Rakyat atau pemilih hanya memilih partai politiknya. |
3. Penetapan calon terpilih | Penetapan calon yang terpilih berdasarkan suara terbanyak. | Penetapan calon yang terpilih berdasarkan nomor urut. |
4. Derajat keterwakilan | Memiliki derajat keterwakilan yang tinggi karena pemilih bebas memilih wakilnya secara langsung, sehingga pemilih dapat terus mengontrol orang yang dipilih. | Kurang memiliki derajat keterwakilan yang tinggi atau kurang demokratis karena pemilih tidak bisa langsung memilih wakilnya. |
5. Tingkat kesetaraan calon | Memungkinkan kader yang hadir dapat berasal dari bawah, sehingga kemenangan yang diraih nantinya karena ada dukungan massa. | Memungkinkan didominasi oleh kader yang sudah mengakar ke atas karena adanya kedekatan dengan elite partai politik, bukan karena dukungan massa. |
6. Jumlah kursi dan daftar kandidat | Partai politik memperoleh kursi yang sebanding dengan suara yang diperoleh. | Setiap partai menyajikan daftar kandidat dengan jumlah yang lebih dibandingkan jumlah kursi yang dialokasikan untuk satu daerah pemilihan. |
Setelah mengetahui apa itu sistem proporsional tertutup dan perbedaannya dengan sistem proporsional terbuka, berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan sistem proporsional terbuka:
Kekurangan sistem proporsional terbuka:
Kelebihan sistem proporsional tertutup:
Kekurangan sistem proporsional tertutup:
Itulah penjelasan mengenai apa itu sistem proporsional tertutup. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(uli/fef)