Magnet merupakan benda yang memiliki sifat kemagnetan dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, untuk menempelkan cendera mata di lemari pendingin alias kulkas.
Namun, tahukah kamu apa itu magnet? Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian, sifat, jenis, dan bentuk magnet seperti dirangkum dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs Kelas IX Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Magnet berasal dari kata magnitis lithos yang berarti batu Magnesian dalam bahasa Yunani.
Batu Magnesian merupakan batuan yang banyak ditemukan di wilayah Magnesia, sebuah wilayah di Yunani yang kini bernama Manisa dan menjadi wilayah Turki.
Tepatnya, batu Magnesian banyak ditemukan di Gunung Ida yang merupakan magnet alami. Soalnya, batu Magnesian di Gunung Ida dapat menarik benda-benda dari besi di sekitarnya.
Maka dari itu, istilah magnet digunakan karena juga merupakan benda yang dapat menarik benda-benda tertentu. Hal ini karena magnet memiliki kekuatan yang berasal dari gaya magnet.
Berikut sifat magnet dan contohnya seperti dikutip dari Modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SD Kelas VI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Magnet dapat menarik benda-benda tertentu dengan kekuatan yang berbeda-beda sebagai berikut.
Magnet dapat menarik benda-benda tertentu karena memiliki gaya magnet dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh bahan benda maupun jarak daerah sekitar magnet yang dikenal dengan istilah medan magnet. Jika benda berada di medan magnet, maka gaya tariknya bisa semakin kuat.
Magnet memiliki dua kutub yang menunjuk ke arah utara dan selatan. Ujung magnet yang menunjuk ke utara disebut kutub utara.
Sebaliknya, yang menunjuk ke selatan disebut kutub selatan. Biasanya, kedua kutub magnet diberi warna yang berbeda untuk membedakannya.
Kutub magnet mempunyai sifat khusus, yaitu saat kutub yang sama dari dua buah magnet didekatkan, misalnya kutub utara dengan kutub utara maka keduanya akan saling menolak.
Sebaliknya, ketika kutub utara magnet didekatkan ke kutub selatan magnet lainnya, maka akan terjadi gerakan saling tarik menarik.
Sebenarnya sifat magnet alami tidak akan hilang, misalnya gaya magnet di Gunung Ida, Magnesia. Sebab, itu merupakan magnet alami.
Namun, magnet buatan sifat magnetnya dapat hilang. Hal ini dapat ditemukan pada magnet yang dibuat menggunakan aliran elektromagnetik.
Ketika aliran tersebut tidak ada, maka sifat magnet yang dapat menarik benda-benda tertentu jadi hilang alias tidak bisa menarik benda tersebut.
Terdapat dua jenis magnet berdasarkan asalnya, yakni magnet alami dan buatan. Berikut perbedaan dan masing-masing kegunaannya.
Magnet alami adalah jenis magnet yang memiliki sifat kemagnetan secara alami tanpa campur tangan manusia. Misalnya, batuan Magnesian di Gunung Ida, Magnesia.
Terbukti, batuan di sekitar gunung tersebut dapat menarik benda-benda tertentu di sekitarnya.
Magnet buatan adalah jenis magnet yang memiliki sifat kemagnetan karena campur tangan manusia alias buatan manusia, baik karena menggunakan bahan tertentu maupun menambahkan aliran kemagnetan pada benda tertentu.
Magnet buatan terdiri atas dua jenis sebagai berikut.
Lihat Juga : |
Berikut bentuk-bentuk magnet yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, sifat, jenis, dan bentuk magnet. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(uli/fef)