Pantun memiliki banyak jenis, salah satunya pantun nasihat yang sarat akan pesan moral. Maka tak heran, contoh pantun nasihat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebab, banyak yang membagikan pantun nasihat kepada sesama untuk saling mengingatkan tentang hal-hal baik, misalnya agar rajin belajar, meraih cita-cita, menghormati guru, sampai menyayangi kedua orang tua.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan mengenai pantun nasihat seperti dikutip dari berbagai sumber.
![]() |
Pantun adalah puisi lama Indonesia yang memiliki pengaruh budaya Melayu. Kendati begitu, ada beberapa ciri khas pantun yang membedakannya dengan jenis puisi lain.
Berikut ciri-ciri pantun.
Pantun nasihat adalah pantun yang berisi nasihat, baik dalam bentuk imbauan maupun anjuran bagi seseorang atau masyarakat.
Tujuannya untuk menyampaikan pesan moral yang berlaku secara formal maupun tidak formal di masyarakat. Misalnya terkait etika, harapan, maupun aturan.
Jenis pantun ini merupakan salah satu pantun populer yang banyak dijumpai karena memiliki tujuan yang baik untuk dibagikan ke sesama.
Berikut contoh pantun nasihat seperti dikutip dari buku Kumpulan Pantun Nasihat karya Akhmad Nur Wakhid.
Buah kelapa digigit tupai,
Tupai terjatuh di batu.
Jika kamu ingin pandai,
Bacalah buku setiap waktu.
Pergi ke pasar membeli jamu,
Jamu penghilang anemia.
Gapailah cita-citamu,
Orang tua pasti bahagia.
Burung bangau terbang berjajar,
Terbang tinggi di atas danau.
Semangatlah dalam belajar,
Kehidupanmu tak akan galau.
Simpan baju di almari,
Almari berkaki empat.
Rajinlah membersihkan jemari,
Tangan bersih badan sehat.
Anak jenius makan nasi sama sayur,
Masak sayur dengan dikukus.
Kalau ingin jadi insinyur,
Harus jadi anak jenius.
Bertamasya ke Gua Jatijajar,
Jangan lupa beli stroberi.
Tekunlah kamu belajar,
Agar hidupmu mandiri.
Makan lotes bersama-sama,
Lotes mentimun dan bengkoang.
Belajarlah ilmu agama,
Jalan hidup menjadi terang.
Pergi ke kebun memetik srikaya,
Srikaya jatuh dimakan tupai.
Rajin menabung pangkal kaya,
Rajin belajar pangkal pandai.
Pagi hari kedatangan tamu,
Tamu datang bersama mertua.
Banyaklah menuntut ilmu,
Bekal hidup di hari tua.
Cuci sepeda bersama kamu,
Sepeda bersih tidak berkarat.
Hati senang menuntut ilmu,
Manfaat dunia dan akhirat.
Hujan turun di waktu fajar,
Air mengalir di atas genting.
Semangatlah untuk belajar,
Walaupun sekolah daring.
Guru pergi naik sepeda baru,
Sepeda baru tidak berantai.
Dengarkanlah nasihat guru,
Agar jadi anak pandai.
Menulis surat untukmu,
Surat dikirim dengan cepat.
Jangan puas dengan satu ilmu,
Carilah ilmu sepanjang hayat.
Ke sekolah naik sepeda baru,
Sepeda mini berwarna putih.
Kerjakan tugas dari guru,
Nilai bagus dapat diraih.
Jadi anak jangan angkuh,
Anak angkuh dijauhi teman.
Tuntutlah ilmu dengan sungguh,
Jalan meraih keberhasilan.
Makan malam dengan gurami bakar,
Gurami diolesi saus tiram.
Janganlah kau malas belajar,
Hari esok menjadi suram.
Hari Minggu pergi ke pasar,
Tidak lupa membeli bakpia.
Masa kecil rajin belajar,
Masa tua pasti bahagia.
Ke kantor pos bayar pajak,
Mampir pasar beli jenang.
Carilah ilmu yang banyak,
Niscaya hidupmu akan senang.
Ke warung makan beli lotek,
Lotek pedas buatan Pak Barkah.
Janganlah suka menyontek,
Hidupmu tidak akan berkah.
Bersepeda ke pantai cemara,
Pantai indah dan nyaman.
Hati siapa tidak gembira,
Ranking satu dalam genggaman.
Lihat Juga : |
Itulah penjelasan dan contoh pantun nasihat. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.
(uli/juh)