Historiografi Tradisional: Pengertian, Karakteristik, dan Contohnya

CNN Indonesia
Jumat, 04 Agu 2023 08:00 WIB
Historiografi tradisional adalah salah satu perkembangan sejarah. Berikut pengertian, karakteristik, dan contohnya.
Ilustrasi.Historiografi tradisional, pengertian, karakteristik, dan contohnya (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Historiografi tradisional adalah salah satu perkembangan sejarah yang sampai sekarang masih banyak dipelajari di sekolah.

Historiografi sendiri adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas tentang metode penelitian sejarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis-jenis dari historiografi terdiri dari empat macam yaitu historiografi tradisional, kolonial, nasional, dan modern.

Dalam pembahasan kali ini, kita akan menjelaskan mengenai apa itu historiografi tradisional, lengkap dengan karakteristik dan contohnya.

Pengertian Historiografi Tradisional

ilustrasi Kerajaan SriwijayaIlustrasi.Historiografi tradisional, pengertian, karakteristik, dan contohnya (Raja Adil Siregar/detikcom)

Dikutip dari buku Historiografi Islam (2018), historiografi tradisional adalah karya tulis sejarah yang dibuat oleh para pujangga dari suatu kerajaan, baik itu kerajaan bercorak Hindu atau Buddha, hingga kerajaan kesultanan bercorak Islam tempo dulu yang pernah berdiri di Indonesia.

Zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka, di negara ini banyak berdiri kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Padjajaran, Singosari, Sriwijaya, Majapahit, Kutai, Mataram, dan banyak lagi.

Di setiap kerajaan tersebut selalu ada orang-orang yang ditugaskan oleh raja untuk menuliskan sejarah kerajaan. Mereka itu disebut sebagai pujangga atau sejarawan keraton.

Nah, hasil karya tulis para pujangga atau sejarawan keraton itu disebut sebagai historiografi tradisional.

Karakteristik Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional memiliki karakteristiknya sendiri yang membedakannya dengan jenis tulisan lain.

Selain itu, historiografi tradisional juga kerap ditulis secara subjektif untuk menyanjung-nyanjung kerajaan, serta mempunyai unsur cerita mitos, legenda, hingga kekuatan magis.

Di bawah ini terdapat lima karakteristik umum dari historiografi tradisional yang perlu diketahui:

  1. Historiografi tradisional ditulis secara keraton sentris yaitu banyak mengungkapkan kehidupan di lingkungan kerajaan, bahkan tidak ada cerita dari sisi rakyat jelata karena dianggap ahistoris.
  2. Historiografi tradisional bersifat religio-magis untuk menggambarkan bahwa seorang raja itu memiliki kemampuan hebat.
  3. Historiografi tradisional juga bersifat regio-sentrisme yang menceritakan kekuasaan seorang raja di suatu wilayah.
  4. Historiografi tradisional ditulis dengan gaya etnosentrisme, yaitu adanya penekanan atau unsur egoisme terhadap suatu suku dan budaya di lingkungan kerajaan.
  5. Historiografi tradisional mengandung sifat psikopolitis sentrisme, artinya ditulis oleh pujangga yang memang sudah sangat kental dengan muatan psikologis seorang raja supaya nantinya bisa dijadikan alat politik dalam mempertahankan kekuasaan para raja.

Contoh Historiografi Tradisional

Contoh historiografi tradisional ini ada banyak karena kerajaan yang tersebar di Indonesia juga jumlahnya tidak sedikit. Berikut beberapa contoh historiografi tradisional yang terkenal:

  • Sejarah Melayu,
  • Hikayat Raja-raja Pasai,
  • Hikayat Aceh,
  • Babad Tanah Jawi,
  • Babad Pajajaran,
  • Babad Majapahit,
  • Babad Kartasura,
  • Kitab Pararaton,
  • Kitab Negarakertagama,
  • Babad Tanah Pasundan,
  • Babad Cirebon,
  • Babab Banten,
  • Babad Galuh,
  • Babad Sriwijaya,
  • Pararaton,
  • Babad Demak, dan masih banyak lagi.

Itulah penjelasan tentang historiografi tradisional yang sampai sekarang masih mempunyai fungsi besar dan banyak digunakan sebagai sumber penulisan sejarah.

(avd/juh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER