Historiografi tradisional adalah salah satu perkembangan sejarah yang sampai sekarang masih banyak dipelajari di sekolah.
Historiografi sendiri adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari dan membahas tentang metode penelitian sejarah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis-jenis dari historiografi terdiri dari empat macam yaitu historiografi tradisional, kolonial, nasional, dan modern.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan menjelaskan mengenai apa itu historiografi tradisional, lengkap dengan karakteristik dan contohnya.
![]() |
Dikutip dari buku Historiografi Islam (2018), historiografi tradisional adalah karya tulis sejarah yang dibuat oleh para pujangga dari suatu kerajaan, baik itu kerajaan bercorak Hindu atau Buddha, hingga kerajaan kesultanan bercorak Islam tempo dulu yang pernah berdiri di Indonesia.
Zaman dahulu sebelum Indonesia merdeka, di negara ini banyak berdiri kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Padjajaran, Singosari, Sriwijaya, Majapahit, Kutai, Mataram, dan banyak lagi.
Di setiap kerajaan tersebut selalu ada orang-orang yang ditugaskan oleh raja untuk menuliskan sejarah kerajaan. Mereka itu disebut sebagai pujangga atau sejarawan keraton.
Nah, hasil karya tulis para pujangga atau sejarawan keraton itu disebut sebagai historiografi tradisional.
Historiografi tradisional memiliki karakteristiknya sendiri yang membedakannya dengan jenis tulisan lain.
Selain itu, historiografi tradisional juga kerap ditulis secara subjektif untuk menyanjung-nyanjung kerajaan, serta mempunyai unsur cerita mitos, legenda, hingga kekuatan magis.
Di bawah ini terdapat lima karakteristik umum dari historiografi tradisional yang perlu diketahui:
Contoh historiografi tradisional ini ada banyak karena kerajaan yang tersebar di Indonesia juga jumlahnya tidak sedikit. Berikut beberapa contoh historiografi tradisional yang terkenal:
Itulah penjelasan tentang historiografi tradisional yang sampai sekarang masih mempunyai fungsi besar dan banyak digunakan sebagai sumber penulisan sejarah.
(avd/juh)