Sejarah dan Lirik Lagu Halo Halo Bandung

CNN Indonesia
Selasa, 08 Agu 2023 14:00 WIB
Halo Halo Bandung tentu sudah tak asing lagi di telinga sebagai salah satu lagu wajib nasional. Simak lirik lagu Halo Halo Bandung.
Ilustrasi. Sejarah dan lirik lagu Halo Halo Bandung (FotoshopTofs/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lagu Halo Halo Bandung tentu sudah tak asing lagi di telinga karena merupakan salah satu lagu wajib nasional. Namun, tahukah kamu sejarah dan lirik lagu Halo Halo Bandung?

Pada awalnya, Halo Halo Bandung merupakan lagu berbahasa Sunda. Lagu itu kemudian diubah dalam lirik bahasa Indonesia.

Berikut ulasannya seperti dikutip dari buku Sejarah 3: SMP Kelas IX oleh Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana dan berbagai sumber lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Lagu Halo Halo Bandung

Lagu Halo, Halo Bandung merupakan ciptaan Ismail Marzuki. Lagu ini memiliki tiga versi. Pertama, versi sebelum Perang Dunia II dalam bahasa Sunda.

Kedua, versi zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Ketiga, versi Bandung Lautan Api yang dikenal publik secara luas sampai saat ini.

Mulanya, Ismail Marzuki menciptakan lagu berjudul 'Hallo Bandung' karena memiliki kenangan indah dengan Kota Bandung.

Salah satunya karena bertemu dengan Eulis Zuraidah, rekan di grup musiknya ketika tinggal di Bandung. Setelah itu, Ismail menikah dengan Eulis.

Namun kala itu, 'Hallo Bandung' merupakan lagu berbahasa Sunda. Lagu itu kemudian diubah dalam lirik bahasa Indonesia ketika masa pendudukan Jepang di Indonesia untuk mengobarkan semangat nasionalisme.

Usai dua perubahan, lagu 'Hallo Bandung' akhirnya diubah kembali. Tepatnya setelah Ismail Marzuki dan istrinya harus mengungsi dari Jakarta ke Bandung.

Kala itu, ia mengungsi karena pasukan Inggris menguasai Jakarta. Namun ketika berada di Bandung, pasukan Sekutu justru memerintahkan agar seluruh penduduk keluar dari Kota Bandung, termasuk Ismail Marzuki dan istrinya.

Peristiwa bersejarah itu dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Ismail Marzuki menyaksikan perjuangan para pejuang ketika meninggalkan Kota Bandung pada 24 Maret 1946.

Sambil berjalan, Ismail menyanyikan lagu tersebut bagi Kota Bandung dengan penuh kenangan. Ia pun mengubah lirik pada akhir lagu miliknya menjadi 'Sekarang telah menjadi lautan api. Mari bung rebut kembali!'

Lagu tersebut pun berubah judul menjadi 'Halo Halo Bandung' yang dikenal publik sampai saat ini.

Lirik Lagu Halo Halo Bandung

Berikut lirik lagu Halo Halo Bandung karya Ismail Marzuki.

Halo halo Bandung
Ibu Kota Periangan
Halo halo Bandung
Kota kenang-kenangan

Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari Bung rebut kembali

Sejarah Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api yang mengilhami Ismail Marzuki sendiri terjadi pada 24 Maret 1946.

Mulanya, Jepang yang telah kalah dan menyerah kepada Sekutu harus angkat kaki dari Indonesia. Pasukan Sekutu pun datang ke Indonesia untuk memulangkan para tentara Jepang.

Selain mengusir tentara Jepang, pasukan Sekutu juga berusaha menguasai Indonesia, salah satunya Kota Bandung. Pasukan Sekutu kemudian mengeluarkan ultimatum agar masyarakat Indonesia mengosongkan Bandung Utara pada 21 November 1945.

Namun, para pejuang tidak mau. Mereka pun berperang dan kalah dari Sekutu, sehingga Sekutu berhasil menguasai Bandung Utara.

Sementara Bandung Selatan masih dapat dipertahankan oleh para pejuang di bawah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Sekutu tidak tinggal diam. Mereka kembali mengirim ultimatum agar Bandung Selatan segera dikosongkan pada 23 Maret 1946.

Demi keselamatan masyarakat, TRI pun mau tidak mau harus mengosongkan Bandung Selatan. Para penduduk kemudian diungsikan ke luar Bandung.

Mulai dari Dayeuhkolot, Banjaran, Soreang, Majalaya, hingga Majalengka. Setelah semua penduduk mengungsi, para pejuang membumihanguskan Bandung Selatan.

Seluruh bangunan penting di Bandung Selatan dibakar. Begitu juga dengan fasilitas dan instalasi perang yang ada di Kota Bandung dibakar oleh TRI, Siliwangi, BKR, LASWI, hingga Pelajar Pejuang.

Mereka membakar Bandung Selatan dengan bom molotov dari minyak tanah dan bom batok, meski daya ledaknya sangat kecil. Namun dapat membakar Bandung Selatan.

Tujuannya agar Sekutu tidak dapat menggunakannya fasilitas dan instalasi yang tersisa ketika seluruh penduduk mengungsi dari Bandung Selatan.

Sambil menghanguskan Bandung Selatan, para pejuang yang tersisa melakukan perang gerilya terhadap Sekutu.

Peristiwa bersejarah itu kemudian membuat salah satu pahlawan asal Bandung, Mohammad Toha meninggal. Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai Bandung Lautan Api.

Itulah ulasan mengenai sejarah dan lirik lagu Halo Halo Bandung. Semoga bermanfaat.

(uli/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER