Pertempuran Medan Area: Sejarah, Kronologi, dan Dampaknya

CNN Indonesia
Senin, 21 Agu 2023 08:00 WIB
Ilustrasi. Sejarah, kronologi, dan dampak Pertempuran Medan Area (Davidelit via Wikimedia Commons CC-BY-SA-4.0)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertempuran Medan Area adalah perlawanan rakyat terhadap Sekutu dan Nederlandsch Indische Civiele Administratie (NICA) yang terjadi di Medan, Sumatra Utara pada 1945.

Pertempuran ini berawal ketika Sekutu mendarat di Kota Medan pada 9 Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D Kelly.

Kedatangan tentara Sekutu tersebut bertujuan mengambil alih pemerintahan. Hal itu memicu munculnya perlawanan rakyat di Kota Medan.

Rakyat dan para pejuang di Sumatra Utara, khususnya Medan tidak tinggal diam melihat hal tersebut. Maka terjadilah konflik bersenjata yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Medan Area.

Sejarah Pertempuran Medan Area

Ilustrasi. Sejarah, kronologi, dan dampak Pertempuran Medan Area (Company Sergeant Major A Hardy via Wikimedia Commons)

Pertempuran ini terjadi tidak lama setelah Hari Kemerdekaan Indonesia. Rakyat Medan baru mendengar kabar proklamasi kemerdekaan Indonesia sepuluh hari setelah teks tersebut dibacakan, seperti dikutip dari buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia (2015).

Berita tersebut disampaikan pada 27 Agustus 1945 oleh Gubernur Sumatra, Teuku Moh. Hassan. Rakyat Medan menyambut gembira dan mereka membentuk Barisan Pemuda Indonesia.

Sementara itu, tiga hari sebelumnya yakni pada 24 Agustus 1945, pemerintah Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda telah menyepakati Civil Affairs Agreement.

Dalam persetujuan ini disebutkan bahwa panglima tentara pendudukan Inggris di Indonesia akan memegang kekuasaan atas nama Pemerintah Belanda.

Kemudian Tentara Inggris yang diboncengi NICA pimpinan Brigen T.E.D Kelly mendarat di Medan pada 9 Oktober 1945 dan melaksanakan Civil Affairs Agreement.

Kronologi Pertempuran Medan Area

Pada awalnya, pemerintah Indonesia di Sumatra Utara menerima baik kedatangan pasukan Inggris yang berkaitan dengan tugasnya membebaskan tawanan perang Belanda.

Namun pada 13 Oktober 1945, salah seorang tentara NICA penghuni hotel di Jalan Bali merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai pemuda Indonesia.

Dari sanalah peristiwa pertempuran ini dimulai. Para pemuda menyerang gedung pemerintahan yang dikuasai Sekutu. Pertempuran ini kemudian menjalar ke beberapa kota lainnya, seperti Pematang Siantar dan Brastagi.

Banyaknya insiden yang terjadi membuat Sekutu pada 18 Oktober 1945 mengultimatum rakyat agar menyerahkan senjata kepada Sekutu.

Pada 1 Desember 1945, Tentara Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed Boundaries Medan Areas di pinggiran Medan untuk menunjukkan daerah kekuasaan mereka. Sejak itulah istilah Medan Area menjadi terkenal.

Selanjutnya pada 10 Desember 1945, Sekutu melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap para pejuang Indonesia dengan mengikutsertakan pesawat tempurnya.

Pada April 1946, Sekutu berhasil menguasai Kota Medan, Tentara Inggris kemudian mendesak pemerintah Indonesia di Medan untuk keluar dari Medan.

Kemudian pada 10 Agustus 1946 di Tebing Tinggi, diadakan pertemuan para komandan pasukan yang berjuang di Medan Area.

Dalam pertemuan tersebut, terbentuklah Komando Resimen Laskar Rakyat untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan. Di bawah komando ini, Perjuangan di Medan Area kembali bangkit.

Komando ini terus memberikan perlawanan kepada pihak Sekutu di wilayah Kota Medan. Pertempuran Medan Area berakhir tepatnya pada 15 Februari 1947 pukul 24.00 setelah diperintahkan oleh Komite Teknik Gencatan Senjata untuk penghentian kontak senjata.

Kemudian, para Panitia Teknik gencatan senjata juga melakukan perundingan untuk menetapkan garis-garis demarkasi yang definitif untuk Medan Area.

Dalam perundingan yang kemudian berakhir pada tanggal 10 Maret 1947 itu, ditetapkanlah garis demarkasi yang melingkari kota Medan serta daerah koridor Medan Belawan.

Dampak Pertempuran Medan Area

Pertempuran yang berlangsung sengit selama hampir dua tahun ini mengakibatkan sejumlah korban berjatuhan. Para pejuang membalas serangan tersebut sehingga mengakibatkan bentrokan di seluruh kota.

Insiden Pertempuran Medan Area yang terjadi sejak 13 Oktober 1945 hingga April 1946 telah memakan banyak korban jiwa.

Terdapat tujuh orang pemuda gugur, tujuh orang NICA tewas, dan 96 orang NICA lainnya mengalami luka-luka.

Selain itu, beberapa daerah Kota Medan juga hancur karena menjadi area pertempuran antara pihak Indonesia dengan Sekutu dan NICA.

Demikian penjelasan mengenai sejarah, kronologi, dan dampak Pertempuran Medan Area. Semoga bermanfaat!

(juh)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Sejarah Di Balik Hari Dharma Samudera

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK