Literasi digital adalah kecakapan seseorang dalam menggunakan teknologi dan media digital. Pemahaman ini dibutuhkan oleh semua orang karena perkembangan teknologi telah membuat banyak orang mengakses internet dan media digital.
Berikut penjelasan lengkap mengenai literasi digital seperti dikutip dari Buku Literasi Digital karya Chairul Rizal dkk (2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Literasi adalah penguasaan keterampilan sederhana dan praktis yang membawa pengayaan mendalam dan transformasi kemampuan berpikir manusia.
Keterampilan tersebut dibutuhkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan, perkembangannya sangat pesat.
Tak hanya itu, inovasi teknologi juga mengubah cara pembelajaran di masyarakat. Maka dari itu, diperlukan keterampilan yang berorientasi teknologi.
Dari sini, literasi digital sering dianggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital yang merupakan produk perkembangan teknologi.
Hanya saja, definisi literasi digital sejatinya tidak sesederhana itu. Sebab, literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi.
Namun juga menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif.
Selain itu, literasi digital juga diharapkan dapat meminimalkan munculnya kejahatan di dunia maya (cybercrime) melalui jaringan internet.
Sebab, suka tidak suka, perkembangan teknologi memang memberi banyak kemudahan bagi manusia, seperti kerja yang lebih cepat, mudah, efektif, efisien, dan lainnya.
Tetapi, perkembangan digital juga menyebabkan munculnya cybercrime di jaringan internet, seperti penipuan, hacking, penyadapan data pribadi, spaming, manipulasi data, dan lainnya.
Berikut prinsip dasar literasi digital.
Setelah mengetahui literasi digital adalah kecakapan dalam menggunakan teknologi dan media sosial, berikut manfaat yang bisa didapat jika memiliki literasi digital.
Lihat Juga : |
Penerapan literasi digital dalam kehidupan sehari-hari sejatinya sangat banyak. Berikut contohnya.
Literasi digital dapat digunakan untuk meningkatkan pengamanan perangkat digital yang berisi berbagai jenis dokumen pribadi.
Tujuannya agar data yang tersimpan di dalamnya tidak disalahgunakan orang lain dan terhindar dari ancaman cybercrime seperti phising, syware, dan malware.
Contoh penerapan literasi digital untuk pengamanan perangkat digital adalah dengan mengubah kata sandi pada perangkat digital secara rutin. Begitu juga dengan mengaktifkan fitur fingerprint authentication dan face authentication.
Sementara pada perangkat lunak, pengamanan dapat dilakukan dengan pemanfaatan fitur Find My Device, back up data, anti-virus, enkripsi full disk, sampai shredder.
Pengamanan identitas digital perlu dilakukan karena data pribadi yang ada di dalam platform media digital itu bisa saja dicuri dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Data pribadi tersebut terdiri dari nama akun, foto profil pengguna, deskripsi pengguna, identitas lain yang tercantum dalam akun, PIN/password/kata sandi, two factor authentication, OTP, dan identitas lainnya.
Bentuk pengamanan identitas digital dapat dilakukan dengan menerapkan pembatasan akses, memastikan data terenkripsi, penggunaan OTP, dan two factor authentication atau fitur pengamanan dua opsi.
Dengan literasi digital, pengguna suatu platform dapat mewaspadai penipuan digital, seperti di bidang perdagangan, keuangan, dan lainnya.
Salah satu bentuk penipuan yang sering terjadi adalah scam dengan memanfaatkan empati dan kelengahan pengguna. Begitu juga dengan phising dengan menggunakan informasi pengguna internet banking dan lainnya.
Jejak digital adalah catatan atau rekam jejak yang pengguna tinggalkan ketika menggunakan internet. Jejak digital ini dapat memberi informasi rinci mengenai aktivitas online pengguna platform.
Padahal, rekam jejak digital ini sulit dihilangkan dan tidak bisa dihapus. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membatasi rekam jejak ini, yaitu membaca syarat dan ketentuan aplikasi, media sosial, dan situs yang akan diakses.
Sementara cara membersihkan jejak digital sebagai berikut.
Selain untuk diri sendiri, literasi digital juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap keamanan digital bagi anak.
Tujuannya agar anak tidak terpapar informasi negatif, cyberbullying, pelecehan seksual, pornografi, sampai kecanduan media sosial yang berlebih. Berikut caranya.
Itulah penjelasan mengenai literasi digital adalah kecakapan dalam menggunakan teknologi dan media sosial. Semoga bermanfaat.
(uli/fef)