Kearifan lokal adalah hal yang sangat penting dalam menjaga identitas budaya suatu masyarakat, di tengah laju modernisasi dan globalisasi yang tidak ada henti ini.
Kearifan lokal bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga sebuah pandangan hidup yang merangkul kebijaksanaan dan norma-norma yang telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut dijelaskan makna kearifan lokal, ciri-ciri, hingga aspek yang membentuknya.
Dikutip dari buku Sosiologi: Kelas XII 2022, istilah kearifan lokal berasal dari dua kata, yaitu "kearifan" yang mengandung makna bijaksana, dan "lokal" yang merujuk pada sesuatu yang terkait dengan suatu tempat tertentu.
Dengan demikian, kearifan lokal dapat diartikan sebagai konsep atau pandangan yang tumbuh dari suatu wilayah tertentu, di mana terdapat kebijaksanaan yang mendalam dan luhur. Konsep ini memiliki nilai baik, melekat dalam budaya, dan diikuti oleh warga masyarakatnya.
Kearifan lokal sendiri adalah sebuah konsep yang merujuk pada citra sebuah masyarakat yang tumbuh dari nilai-nilai yang sangat dihargai dan telah menjadi budaya.
Kearifan lokal merupakan hasil dari adaptasi berkelanjutan selama bertahun-tahun terhadap lingkungan alam di mana mereka tinggal, dan kemudian menjadi dasar untuk pandangan hidup yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Para ahli mengartikan kearifan lokal berbeda-beda, berikut pendapat beberapa ahli tentang kearifan lokal.
Kearifan lokal sebagai suatu bentuk pengetahuan asli dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
Kearifan lokal adalah pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu konkret dengan apa yang mereka hadapi.
Menurut Warigan kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan sudah terbukti turut serta menentukan kemajuan masyarakatnya.
Kearifan lokal adalah nilai-nilai yang diciptakan, dikembangkan, dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman mereka.
Kearifan lokal yaitu suatu identitas atau kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu untuk menyaring dan memiliki budaya yang masuk ke dalam dirinya sendiri.
Kearifan lokal merupakan satu prinsip yang sama, di mana kemampuan budaya setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan tersebut berhubungan.
Kearifan lokal tidak hanya terbatas pada aspek budaya seperti seni tari, seni rupa, dan warisan sejarah saja.
Ruang lingkup kearifan lokal juga melibatkan nilai-nilai yang lebih luas, seperti kepedulian terhadap alam dan sesama manusia.
Kearifan lokal memiliki ciri-ciri khas yang dapat diidentifikasi, di antaranya adalah sebagai berikut:
Selain ciri-ciri, kearifan lokal memiliki berbagai fungsi penting.
Bentuk-bentuk dari kearifan lokal menggambarkan harmoni dalam keragaman, yang perlu dihormati dan diterapkan melalui praktik sosial yang mengambil akar dari nilai-nilai budaya.
Bentuk-bentuk ini dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek, yaitu:
Yang termasuk ke dalam kearifan lokal yang berwujud nyata (tangible) adalah sebagai berikut:
Selain kearifan lokal berwujud, terdapat juga bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud atau abstrak. Misalnya adalah petuah yang disampaikan secara lisan dan diwariskan secara turun-temurun.
Kearifan lokal yang tidak berwujud dapat berupa nyanyian atau kidung yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional.
Melalui bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud ini, nilai-nilai sosial diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Contoh yang cukup menarik adalah budaya berpamitan dan mencium tangan orang tua sebelum berangkat sekolah. Meskipun tidak berwujud fisik, tindakan ini memiliki makna mendalam dalam budaya lokal.
Ia mewakili rasa hormat dan penghargaan terhadap orang tua serta tradisi keluarga yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Indonesia adalah negara yang kaya akan budayanya, disamping itu terdapat beragam kearifan lokal yang masih terjaga hingga saat ini. Berikut adalah contoh dari kearifan lokal di beberapa daerah di Indonesia:
Upacara adat wiwitan bertujuan untuk memberikan persembahan kepada Dewi Sri sebagai wujud rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen yang telah diberikan.
Upacara Nangluk Merana adalah upacara yang diselenggarakan untuk membatasi hama (merana) supaya tidak menjadi liar, tidak merusak atau mengganggu pertanian dan perkebunan dan diharapkan produksinya akan meningkat.
Upacara Ngaben merupakan upacara pembakaran jenazah yang dilakukan untuk mengembalikan roh leluhur ke asalnya atau pengembalian unsur Panca Maha Bhuta kepada Tuhan/Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Demikian penjelasan tentang kearifan lokal, semoga dapat menambah wawasan.
(mrs/juh)