Bhinneka Tunggal Ika: Pengertian, Sejarah, dan Maknanya
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia. Semboyan ini juga tertulis pada lambang negara yang tertulis pada Garuda Pancasila.
Frasa Bhinneka Tunggal Ika sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yakni Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular semasa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.
Ddikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kakawin ini istimewa sebab mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Dikutip dari buku Keragaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika (2017) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi tetap satu.
Kata "bhinneka" berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda, sedangkan kata "tunggal" berarti "satu" dan "ika" berarti "itu".
Maka, secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan menjadi "Beraneka Satu Itu" yang maknanya adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.
Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa, budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras, maupun antargolongan.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang tertulis dalam lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
Hal ini tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Berikut bunyi kutipan Kitab Sutasoma yang memuat frasa Bhinneka Tunggal Ika.
Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Artinya:
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Bhinneka Tunggal Ika diusulkan oleh Presiden ke-1 Indonesia Soekarno untuk menjadi semboyan bangsa.
Sebab, memiliki arti yang menggambarkan kepribadian bangsa Indonesia dengan beragam perbedaan, mulai dari suku, agama, ras, hingga adat.
Setelah Indonesia merdeka, Bhinneka Tunggal Ika pun menjadi semboyan bangsa. Peresmian tersebut dilakukan ketika Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada 11 Februari 1950.
Kemudian, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara.
Dalam PP tersebut dinyatakan bahwa semboyan bangsa ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda Indonesia sebagai lambang negara. Bhinneka Tunggal Ika ditulis dalam huruf Latin, meski berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Dari pengertian dan sejarahnya maka dapat disimpulkan bahwa makna dari Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai moto bagi masyarakat Indonesia dalam menjalani keberagaman kehidupan.
Artinya, meski warga Indonesia terdiri latar belakang suku, agama, ras, hingga adat yang berbeda-beda tapi semuanya tetap sama yakni masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, tidak ada suku yang lebih baik daripada suku yang lain. Begitu pula dengan agama atau lainnya.
Sejumlah perbedaan tersebut bukanlah halangan untuk menjadi satu. Keberagaman yang ada diharapkan dapat menyatukan masyarakat Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika dapat digunakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu, juga menjadi pedoman untuk berjuang bersama mencapai cita-cita bangsa dan negara.
Demikian penjelasan mengenai pengertian, sejarah, dan makna Bhinneka Tunggal Ika. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(juh)