Pelapisan sosial dalam ilmu sosiologi dikenal dengan nama stratifikasi sosial. Istilah tersebut sudah dipakai sejak zaman dahulu.
Pengertian dan bentuk-bentuk stratifikasi sosial perlu dipahami karena terjadi dari kebiasaan kita, berhubungan antara satu orang dengan yang lain secara teratur dan tersusun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun secara harfiah, stratifikasi sosial merupakan tingkatan dalam masyarakat.
Setiap individu dalam masyarakat memiliki strata berbeda. Maka itu, perbedaan tersebut tidak dapat diabaikan karena memiliki dampak baik dan buruk.
![]() |
Mengutip e-modul Sosiologi Kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2019), stratifikasi berasal dari kata stratum yang artinya lapisan, sedangkan socius berarti masyarakat.
Secara umum stratifikasi sosial diartikan sebagai penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat.
Gejala penggolongan masyarakat yang bersifat hierarki berakibat timbulnya kelas-kelas sosial:
Ditambahkan buku Sosiologi 2 SMA Kelas XI, ada sejumlah pendapat para ahli tentang stratifikasi sosial yaitu:
Pitirim A Sorokin (1959) menyatakan social stratification is permanent characteristic of any organized social group.
Artinya, stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang teratur dan merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999) menyatakan stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Robert M Z Lawang menyatakan stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.
Bruce J Cohen menyatakan stratifikasi sosial merupakan sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
Astried S Susanto mengatakan startifikasi sosial sebagai hasil kebiasaan hubungan antarmanusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun horizontal dalam masyarakatnya.
Dari definisi para ahli dapat disimpulkan jika stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal yang diwujudkan dengan tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai terendah.
Stratifikasi sosial tidak terjadi begitu saja. Namun ada proses yang membuat masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok. Berikut ini proses terjadinya stratifikasi sosial:
Proses tersebut biasanya diakibatkan karena kepandaian, tingkat umur atau senioritas, sifat keaslian keanggotaan dan kepemilikan harta yang diwariskan.
Proses tersebut biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal. Contohnya, dalam suatu organisasi formal harus ada seorang ketua sebagai pucuk pimpinan yang bertugas mengoordinasikan seluruh bagian organisasi.
Setelah itu ada wakilnya untuk membantu pelaksanaan tugas ketua, sekretaris, dan bendahara untuk mengurusi administrasi dan beberapa ketua bidang untuk tugas spesifik dalam organisasi.
Ada tiga bentuk stratifikasi sosial. Soejono Soekanto menyatakan stratifikasi sosial dibedakan atas sifatnya.
Berikut bentuk stratifikasi sosial:
Sistem pelapisan sosial tersebut tertutup dan membatasi kemungkinan seseorang berpindah dari satu lapisan ke lapisan lain baik atas ataupun bawah. Dalam bentuk stratifikasi sosial yang satu ini cara untuk masuk menjadi anggotanya adalah melalui kelahiran.
Sistem tersebut biasanya dapat dijumpai di India yang masih menganut sistem kasta. Masyarakat dengan bentuk stratifikasi sosial tertutup, perpindahan kedudukan sosial sangat terbatas.
Berbeda dengan stratifikasi sosial tertutup, bentuk yang satu ini memberikan kesempatan pada masyarakat untuk naik ke lapisan sosial yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri.
Meski begitu, setiap anggotanya juga bisa turun atau jatuh ke lapisan yang lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap dan beruntung.
Bentuk stratifikasi sosial ini adalah perpaduan antara stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. Untuk berpindah lapisan sosial, individu harus pindah ke daerah yang pelapisan sosialnya bersifat terbuka.
Sebut saja bila seorang anggota kasta sudra tetap bertahan di masyarakat yang menganut sistem kasta maka ia tidak akan bisa memperoleh kedudukan terhormat.
Maka itu, satu-satunya cara untuk mengubah statusnya adalah dengan pindah ke masyarakat lain yang tidak mengenal kasta.
Demikian ulasan tentang pengertian dan bentuk-bentuk stratifikasi sosial juga proses terjadinya di masyarakat. Semoga bermanfaat!
(glo/juh)