6 Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan Manusia

CNN Indonesia
Senin, 23 Okt 2023 12:00 WIB
Dalam satu jam, rata-rata manusia bernapas sekitar 60 kali. Berikut faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia.
Ilustrasi. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia (iStockphoto/VectorMine)
Jakarta, CNN Indonesia --

Frekuensi pernapasan adalah banyaknya napas yang diambil dalam satu menit. Frekuensi pernapasan disebut juga dengan intensitas pernapasan.

Lantas, apa faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pernapasan atau respirasi melibatkan proses pengambilan oksigen (O2) dan pengeluaran karbon dioksida (CO2) melalui alat pernapasan.

Normalnya, frekuensi pernapasan manusia adalah sekitar 16-18 kali per menit. Apabila diakumulasikan, kurang lebih manusia dapat bernapas sekitar 25 ribu hingga 30 ribu kali dalam satu hari tergantung usia dan kondisi badan.

Sistem pernapasan manusia

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), pernapasan sendiri terdiri dari beberapa proses, yaitu:

1. Inspirasi

Inspirasi adalah proses masuknya udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan. Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru.

2. Ekspirasi

Eskpirasi adalah pengeluaran udara pernapasan dari alat pernapasan. Ekspirasi adalah proses mengembuskan udara yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus.

Pada saat ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar dari paru-paru. Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi.

Berdasarkan aktivitas otot pernapasan, bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan dada. Begitu juga jika kita membesarkan dan mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.

Saluran Pernapasan Manusia

Ketika melakukan tugasnya, oksigen melewati berbagai saluran pernapasan yang dalam tubuh kita, seperti:

  1. Hidung: Berperan sebagai jalan masuknya oksigen dan jalan untuk keluarnya karbondioksida serta uap dari sisa pernapasan.
  2. Faring: Percabangan dengan dua saluran, yaitu tenggorokan dan kerongkongan.
  3. Pangkal tenggorokan/laring: Tempatnya pita suara.
  4. Batang tenggorokan/trakea: Tersusun dari tulang-tulang rawan yang berbentuk cincin. Memiliki selaput lendir yang berguna untuk menahan dan mengeluarkan kotoran atau debu.
  5. Cabang batang tenggorokan/bronkus: Tempat alveolus yang berfungsi sebagai difusi oksigen ke dalam darah.
  6. Paru-paru: Manusia memiliki sepasang paru-paru yang memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Macam-macam pernapasan

Berdasarkan letak prosesnya, pernapasan dibedakan menjadi dua, yaitu, pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan dada

Terjadi ketika otot antar tulang berkontraksi sampai membuat volume rongga dada membesar. Tekanan udara pun masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).

Sedangkan ketika keluar, otot antara tulang akan merelaksasi, posisi tulang rusuk menurun dan volume rongga dada akan mengecil sampai udara keluar dari paru-paru (ekspirasi).

2. Pernapasan perut

Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar sampai volume rongga dada membesar dan udara masuk ke paru-paru (inspirasi).

Sementara ketika otot relaksasi, posisi diafragma naik atau melengkung. Rongga dada mengecil, barulah udara terdorong untuk keluar (ekspirasi).

Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

Frekuensi pernapasan seseorang bisa sangat berbeda-beda. Dirangkum dari buku Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SMP/MTS kelas VIII, berikut faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan.

1. Jenis kelamin

Secara umum, laki-laki bergerak lebih banyak sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak. Untuk itu, laki-laki membutuhkan oksigen dan produksi karbondioksida lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

2. Posisi tubuh

Posisi tubuh ini sangat berpengaruh pada frekuensi pernapasan karena beban yang harus ditanggung anggota tubuh juga akan berbeda. Pada posisi tubuh berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi agar menghasilkan tenaga yang dibutuhkan tubuh.

Sementara dalam posisi duduk atau berbaring, berat badan disangga oleh sebagian besar tubuh dan tidak membutuhkan banyak energi, sehingga frekuensi pernapasan yang dibutuhkan lebih rendah.

3. Aktivitas tubuh

Orang yang melakukan aktivitas lebih banyak, seperti berolahraga akan membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang duduk santai. Hal inilah yang menyebabkan frekuensi pernapasan mereka akan meningkat jauh.

4. Usia

Semakin bertambahnya usia, maka akan semakin rendah juga frekuensi pernapasannya. Karena ini berkaitan dengan semakin berkurangnya aktivitas tubuh dan proporsi kebutuhan energi.

5. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh maka akan semakin meningkat frekuensi pernapasannya. Hal ini karena peningkatan proses metabolisme dalam tubuh yang membuat frekuensi pernapasan meningkat.

6. Kondisi kesehatan tubuh

Kondisi tubuh juga bisa menjadi penentu frekuensi pernapasan. Orang yang sakit akan memiliki frekuensi yang lebih rendah dibandingkan orang yang sehat.

Demikian informasi lengkap tentang sistem dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan? Semoga bermanfaat.

(ira/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER