Syarat, Ciri-Ciri, dan Proses Terjadinya Keteraturan Sosial

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 14:00 WIB
Keteraturan sosial tidak terjadi dengan sendirinya. Simak syarat, ciri-ciri, dan proses terjadinya keteraturan sosial.
Ilustrasi. Syarat, ciri-ciri, dan proses terjadinya keteraturan sosial (istockphoto/gahsoon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keteraturan sosial merupakan tujuan dari interaksi sosial. Ketika keteraturan sosial terwujud maka masyarakat telah melakukan interaksi secara tertib dan teratur sesuai nilai dan norma.

Proses terjadinya keteraturan sosial pun perlu dilakukan secara konsisten dan terus-menerus. Wujud keteraturan sosial dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, saling menghormati, dan mengedepankan gotong-royong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial, nilai sosial dan norma sosial, seperti dikutip dari buku Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X.

Artinya, hak dan kewajiban direalisasikan dengan nilai dan norma atau tata aturan yang berlaku.

Proses terjadinya keteraturan sosial

Keteraturan sosial tidak terjadi dengan sendirinya. Maka untuk mewujudkannya harus diusahakan oleh setiap warga.

Mengutip e-Modul tentang Interaksi Sosial untuk Calon Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), berikut proses terjadinya keteraturan sosial.

1. Tertib sosial

Artinya kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur karena setiap individu bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kamu bisa mengamati pengendara motor yang di jalan raya untuk melihat contoh tertib sosial.

Sebut saja pengguna jalan raya yang memahami norma akan menaati peraturan lalu lintas. Sementara itu pengguna jalan yang tidak paham dengan norma sosial akan melanggar aturan lalu lintas.

Contoh lainnya, kehidupan masyarakat desa bisa tenang, aman, dan tenteram. Hal itu dipengaruhi oleh perilaku warganya yang bertindak sesuai dengan status dan peranannya.

2. Order

Sistem norma dan nilai sosial yang berkembang diakui dan dipatuhi oleh seluruh masyarakat. Order dapat tercapai apabila terdapat tertib sosial dan setiap individu melaksanakan hak juga kewajibannya.

Contohnya adat istiadat yang dijadikan sebagai pedoman dalam bermasyarakat. Peraturan yang dijadikan pedoman sekolah dan yang ada di lingkungan RT atau RW.

3. Keajekan

Keajekan berarti suatu kondisi keteraturan sosial yang berlangsung tetap dan berkelanjutan sebagai hasil hubungan antara tindakan, nilai dan norma sosial secara terus-menerus.

Terwujudnya keajekan jika individu melaksanakan hak dan kewajiban sesuai sistem norma dan nilai sosial yang berkembang dalam lingkungan tertentu.

Ketika seseorang konsisten melakukannya maka akan terpelihara dalam tindakannya setiap hari. Misalnya saja peserta didik yang selalu datang ke sekolah setiap pagi.

4. Pola

Pola artinya corak hubungan yang tepat dan ajek dalam interaksi sosial yang dijadikan model oleh masyarakat atau kelompok. Pola lebih menekankan aspek kebiasaan yang terpelihara dan teruji dalam berbagai situasi.

Salah satu contohnya adalah musyawarah. Pola tersebut menjadi cara masyarakat untuk menyelesaikan masalah.

Syarat terwujudnya keteraturan sosial

Dalam prosesnya, ada sejumlah syarat yang perlu dilakukan untuk mewujudkan keteraturan sosial. Berikut ini syarat terwujudnya keteraturan sosial:

  1. Terdapat norma sosial sesuai kebutuhan serta peradaban manusia.
  2. Terdapat kesadaran warga tentang pentingnya keteraturan masyarakat.
  3. Terdapat aparat penegak hukum yang konsisten dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya dalam upaya mewujudkan keteraturan sosial.

Ciri-ciri keteraturan sosial

Keteraturan sosial merupakan keadaan yang diidamkan oleh masyarakat. Ketika terjadi keteraturan sosial maka masyarakat akan merasakan ketentraman dan ketenangan.

Mengutip buku IPS Terpadu Jilid 1A untuk SMP dan MTs Kelas VII, ada tiga ciri-ciri keteraturan sosial yaitu:

  1. Terdapat satu sistem nilai dan norma yang jelas.
  2. Individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku.
  3. Individu atau kelompok masyarakat mampu menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

Demikian penjelasan tentang proses terjadinya keteraturan sosial yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat!

(glo/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER