Hikayat dan cerita pendek (cerpen) merupakan dua jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Kedua prosa tersebut disajikan dalam bentuk narasi yang tersusun atas rangkaian peristiwa atau alur.
Lantas, adakah perbedaan alur cerita dalam hikayat dan cerpen? Simak penjelasannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alur cerita merupakan elemen penting dalam sebuah karya sastra. Keberadaan alur dapat menghubungkan satu kejadian dengan kejadian lainnya.
Selain itu, dengan alur, sebuah cerita dapat tersusun dengan baik untuk membentuk narasi yang utuh dan menarik. Alur yang baik akan membuat cerita menjadi menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.
Alur atau rangkaian peristiwa yang membentuk narasi terbagi atas beberapa macam, yaitu alur maju, alur mundur, campuran, kilas balik, dan lainnya.
Akan tetapi, pada karya sastra seperti hikayat dan cerpen memiliki karakteristik alur yang berbeda.
Sebelum membahas perbedaan alur hikayat dan cerpen, simak dulu pengertian kedua karya sastra ini. Hikayat adalah cerita rekaan berbentuk prosa panjang yang biasanya tertulis dalam bahasa Melayu.
Biasanya, hikayat memuat cerita mengenai kehebatan seseorang, kesaktian, serta hal ajaib lainnya. Ini karena isinya bertujuan untuk menghibur, menumbuhkan semangat, serta memancing jiwa kepahlawanan.
Sementara cerpen merupakan akronim dari cerita pendek. Cerpen merujuk pada prosa fiksi yang bercerita mengenai suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Isinya cenderung lebih sederhana daripada novel karena hanya terdiri dari satu inti kejadian.
Lihat Juga : |
Hikayat dan cerpen memiliki rangkaian peristiwa yang saling terkait untuk membentuk cerita. Namun, ada perbedaan alur cerita dalam hikayat dan cerpen.
Dikutip dari buku Cara Mudah Menulis, hikayat umumnya menggunakan alur maju. Lain halnya dengan cerpen yang bisa dibuat dengan menggunakan alur maju, mundur, maupun campuran.
Alur maju sering digunakan untuk cerita atau narasi yang lebih sederhana seperti pada hikayat, sedangkan cerpen yang tergolong prosa baru umumnya telah memiliki jalan cerita yang lebih kompleks.
Alur maju merujuk pada cerita yang disusun secara kronologis dari peristiwa awal hingga akhir. Pembaca diajak untuk mengikuti perjalanan sang tokoh, merasakan pergulatannya, dan menyaksikan klimaks, peleraian, hingga penyelesaiannya.
Setiap peristiwa yang menggunakan alur maju membuat cerita terasa mengalir secara linear dari awal sampai akhir.
Sebaliknya, alur mundur menceritakan peristiwa dari akhir ke awal. Tulisan dimulai dengan klimaks atau penyelesaian, kemudian perlahan-lahan menguak masa lalu dan awal mula peristiwa tersebut terjadi.
Sementara alur campuran akan menggabungkan alur maju dan mundur. Penulis akan menceritakan peristiwa secara kronologis dan non-kronologis, menciptakan dinamika dan kejutan bagi pembaca karena latar waktunya maju-mundur.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan alur cerita dalam hikayat dan cerpen. Semoga bermanfaat.
(han/fef)