Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menarik pendengar atau pembaca.
Selain dapat ditemukan dalam buku, contoh kalimat retoris juga sebenarnya bisa ditemui dalam percakapan atau interaksi sehari-hari.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalimat retoris biasanya berbentuk kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban. Biasanya digunakan dalam pidato, khutbah, atau orasi bukan bermaksud untuk bertanya, melainkan untuk menegaskan.
Kalimat retoris juga dapat berupa kalimat yang mengandung sindiran, seperti dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (2020).
Tidak hanya mengandung sindiran atau penegasan, kalimat retoris juga dapat menyatakan kesangsian dan ejekan, bisa juga berfungsi sebagai gugahan.
Supaya lebih memahaminya, berikut ini contoh kalimat retoris yang dapat dipelajari yang dirangkum dari buku Bahasa Indonesia: Kelas XII dan sumber lainnya.
Kalimat ini menyatakan sindiran kepada orang yang seakan-akan menganggap nyawa tidak ada harganya. Fungsinya untuk menggugah atau menyadarkan seseorang tentang pentingnya keselamatan diri.
Kalimat ini menyatakan sindiran pada seseorang yang meremehkan kebahagiaan sejati.
Pertanyaan ini menegaskan bahwa melawan ketidakadilan harus dipilih. Fungsinya untuk menyadarkan orang lain akan situasi genting.
Pertanyaan ini menegaskan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi cepat atau tiba-tiba.
Kalimat ini bermakna penegasan bahwa yang dapat kita lakukan adalah mengharap bantuan dari Tuhan.
Kalimat tanya ini bermakna mengejek, yakni hasil pekerjaannya sangat tidak memuaskan atau tidak sesuai standar.
Kalimat tanya ini menegaskan bahwa orang yang sudah meninggal tidak dapat hidup kembali sebab sudah tidak bernyawa.
Contoh kalimat retoris ini menyatakan sindiran bahwa saat ini tidak ada pejabat jujur, sebab sebagian besar terlibat kasus.
Lihat Juga : |
Kalimat ini meragukan seseorang karena tindakannya tidak mencerminkan julukannya sebagai orang pintar.
Pertanyaan ini menegaskan bahwa permusuhan bukan hal yang berguna tetapi malah dapat merugikan semua pihak.
Itulah sejumlah contoh kalimat retoris dilengkapi dengan maknanya dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dipelajari. Semoga bermanfaat.
(juh)